Menteri Bahlil Sebut Hilirisasi Minerba Jadi Instrumen Vital Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen: Tidak Ada Cara Lain

Jakarta, Tivonnevs.com – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahl, mendesak Lahadalia untuk mengurangi produk mineral dan karbon (minorba) sebagai salah satu anak panah pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Menteri Bahlil adalah alat penting bagi pekerja pertambangan ke Indonesia untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen dengan Presiden Prabhovo Subbian.

Menurut mantan Menteri Investasi, pemerintah terus mempromosikan aliran sektor mineral ke bawah dalam upaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.

“Tidak ada pilihan selain meningkatkan pendapatan kita dalam PDB, kecuali untuk metode kesenjangan baru. Salah satu alat yang ingin kita raih pertumbuhan ekonomi,” kata Bahil dalam sebuah pernyataan di Jakarta pada hari Jumat (12/27/2024).

Berdasarkan jalur keturunan investasi strategis, rencana pemerintah, Bahl, mengatakan total investasi akan dialokasikan untuk $ 618 miliar untuk 28 barang ke bawah.

Jumlah investasi adalah sekitar 91% dari industri ESDM, terutama produk anorganik dan minyak dan gas (minyak dan gas).

“Sebagai alat untuk pertumbuhan ekonomi, sebagian besar dari 28 produk atau 91 persen dari total investasi pada tahun 2035-2040, kami membutuhkan $ 618 miliar. Jumlah itu adalah sekitar 91 persen dari energi dan sumber daya mineral dan mineral tinggi.”

Indonesia memiliki potensi untuk beberapa mineral terbaik di dunia.

Indonesia dikatakan nomor 42 persen dari dunia dunia di bidang nikel.

Dalam hal paket, RI berada di peringkat ke -4 di dunia untuk mengendalikan 9,8 persen cadangan global.

Kemudian, cadangan global tembaga terbesar ke -9 dunia, 5,8 persen dari cadangan dunia, emas No. 4, global No. 1, 34,47 persen, dan nomor batu bara 3 persen dari dunia memiliki kontrol universal. (Ant/RPI)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top