Kementan Gandeng Densus 88 untuk Perkuat Swasembada Pangan, Ini Tugas Detasemen Khusus Anti Teror dan Napiter di Sawah

Jakarta, TVOnews.com -Kementerian Pertanian (semementan) berkolaborasi dengan markas besar anti -teror pasukan khusus (terperinci 88) untuk memperkuat percepatan makanan yang dipahami diri sendiri.

Alasan Kementerian Pertanian bekerja sama dengan Detasemen 88 adalah untuk memberikan orientasi kepada 2.285 mantan tahanan terorisme (Napiter) dan 8.140 mantan Jamaah Islamiyah (JI).

Menteri Pertanian (MENTA) Andi Amran Sulaiman mengatakan pelatihan itu mencakup kepemimpinan dan bantuan kepada Napiter untuk memperkuat sektor pertanian melalui pembentukan brigade pertahanan diri makanan.

“Kami akan berkembang karena mereka juga saudara -saudara kami. Lalu, kemudian dari BPPSDMP akan menjadi bantuan,” kata Kementerian Pertanian dengan perjanjian koperasi di Kantor Pusat Kementerian Pertanian pada hari Kamis (2/1/2024).

Menteri Pertanian mengatakan sektor pertanian adalah sektor paling mungkin untuk memperkuat ekonomi negara. Pertanian juga menjadi tombak dalam pekerjaan pembukaan. 

Karena alasan ini, ribuan orang prajurit dan tahanan lainnya dapat didorong untuk menjadi staf yang produktif untuk melakukan food -citegiency.

“Kami telah berkolaborasi dengan imigrasi dan pelayanan yang benar sebelumnya dan sekarang dengan satu skuad. Jadi ini adalah kerja sama yang sangat baik bagi Indonesia untuk mempercepat pencegahan diri,” katanya.

Pemimpin Skuad 88 Inspektur Jenderal Markas Besar Feetyo Anti -Buruk Mengatakan bahwa Pemandu Kepolisian Terhadap Terorisme Berlanjut Dari Waktu ke Waktu

Untuk tujuan ini, partainya juga berbagi area konglomerat dari para tawanan kelompok merah, kuning dan hijau.

“Merah berarti mereka yang masih memiliki ideologi kekerasan dan hijau dari mereka yang telah kembali ke Pancasila Society. Dan secara kebetulan dari kegiatan pelatihan ini, kami telah menghasilkan tanaman di Lampung, Banten, Jawa Barat dan Jawa Timur secara umum, kami juga memiliki dukungan untuk Departemen Agriculture provinsi,” katanya.

Sentot menambahkan bahwa tujuan cibiran diri adalah untuk dioptimalkan dengan mendukung semua pihak, termasuk mereka yang berasal dari tahanan teroris. 

Langkah ini penting mengingat pertanian juga merupakan kunci dari kekuatan ekonomi negara.

“Itu sebabnya kami berharap mendapatkan dukungan penuh dari Kementerian Pertanian dan mungkin lebih untuk menyebarkan apa yang kami lakukan untuk menjadi berguna bagi kepentingan masyarakat, terutama Napiter,” jelasnya. (RPI)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top