Jakarta, tvones.com – Studi Komunikasi, Media, Studi Budaya, Komunikasi, Universitas Padjadgeran (Fikomma) baru -baru ini ditahan dengan tiga pinjaman Pantai Laut Indonesia.
Penelitian ini terutama difokuskan pada pendapat Menteri Nelayan dan Perikanan di Kementerian Perikanan dan Menteri Perikanan (BBL).
Hasil menunjukkan bahwa politik memiliki dampak positif pada nelayan lobster dan cinta Laut Indonesia.
Untuk informasi, kebijakan BBL telah diterima di nomor maritim dan perikanan (kp). Dari 2024 dan menteri (Kepane) kp no. Dari 2424 dari penilaian harga BBL BBL BBL 2024
Kedua rumah secara khusus diatur oleh pelepasan perolehan dan budidaya rumah, penggunaan peralatan perikanan dan harga BBL.
Penelitian ini dilakukan di tiga Lobster Timur Timur Timur Timur Timur LABA Tenagara Provinsi, Lotter Coastal Regency, Sukabumari Regency, Jawa Barat dan Provinsi Loba Timur Tenagara.
Para peneliti yang dilakukan oleh Amerika Serikat dengan wawancara antara 8 Oktober 1924, dan 400 responden menghubungi 400 responden dari 4,9% konflik dengan kepercayaan 95%.
Kelompok Penelitian AS di Amerika Serikat, dipimpin oleh Kuno, Ph pH. D. Lihat kebijakan lobster BBL BBL.
“Respons responden didukung oleh kebijakan manajemen BBL.
Konservasi lingkungan adalah kecemasan nelayan, yang merupakan kembalinya CBL (pengisian ulang) yang ditentukan oleh keyball. Dari 2024.
“Sekitar 65% responden setuju dengan pengaruh politik saat ini pada pengaruh politik saat ini.
Namun, nelayan Kubster mengingatkan perlunya meningkatkan pengetahuan tentang kebijakan BBL.
“Pemerintah pusat harus lebih aktif di lapangan untuk memberikan konsultasi KEKP. Dengan demikian, pengetahuan tentang dana Frayes akan fokus pada masalah mereka,” katanya.
Tempat -tempat nelayan sering digunakan untuk transportasi dan telekomunikasi, kata wajah -wajah itu – konseling Catorsto.
Di Pantai Barat, biasanya lokasi penelitian, sumber yang umumnya tersedia untuk komunitas perkotaan, karena biasanya tidak mudah untuk mengakses tempat itu.
Kementerian urusan maritim dan perikanan harus dikaitkan dengan kepala nelayan dan pemimpin lokal dalam distribusi nelayan lobster. Selain itu, lobster menghabiskan di laut untuk penangkapan nelayan lobster, sehingga mereka harus khawatir tentang kebijakan BBL. (RPI)