Jakarta, TVonnews.com – Kementerian Divisi dan PDT yang buruk membuktikan bahwa dampaknya terhadap efisiensi APBN dan akhirnya mengalami pengurangan anggaran pada tahun 2025 dengan R1.034.396.000.000.
Ini secara resmi diungkapkan oleh kepala perwakilan Voluarus dari Kementerian PDT pada pertemuan RDP Komite Perwakilan V, bersama dengan sejumlah kementerian, termasuk kementerian PDT di Partai Parlemen, Jakarta, Kamis (6/6). 2025 Departemen Divisi dan Wilayah Miskin Setelah Kekurangan 1.157.991.697.000 RP, “Lasarar.
Pemangkasan ini kemudian secara langsung disetujui oleh Komite Perwakilan V.
“Anggaran desa dan daerah miskin disetujui?” Tanya Lazarus bahwa itu ditanggapi oleh anggota Komite Perwakilan V..
Namun, pada sesi anggaran yang diarahkan oleh Mendes Pendeta Yandri Susanto, Kementerian PDT tidak memberikan informasi tentang rincian kasus atau program yang mempengaruhi kebijakan tersebut.
Lazarus mengatakan masalah ini diungkapkan oleh Kementerian PDT dan akan diperiksa oleh Komite Representatif V di sesi bisnis minggu depan. Menurutnya, transfer dilakukan sedemikian rupa sehingga diskusi itu benar -benar berfokus pada kementerian, mengingat bahwa pertemuan itu tidak hanya oleh Kementerian PDT, tetapi juga oleh Kementerian Luar Negeri, Kementerian Perumahan dan Kementerian Transportasi, Kementerian Transportasi, BMKG.
Presiden Prabowo sebelumnya telah merilis 1/2025, menuntut agar anggaran pemerintah untuk APBN dan APBD TA 2025 akan dikurangi menjadi RP306,69 triliun.
Informasi ini dituntut oleh RP256.1 triliun RP256.1 dan RP50.59 miliar dituntut.
Pada acara khusus, Menteri Keuangan, Seri Maliani Indravati, menjelaskan inisiatif presiden Presbowo Subianto dalam kebijakan penganggaran untuk menggunakan perbendaharaan pemerintah untuk program yang akan memiliki dampak yang lebih besar pada masyarakat.
Dia menggunakan makanan gratis (MBG), harga diri makanan dan energi untuk meningkatkan sektor kesehatan. (Ant/NSSP)