NEWS Pengakuan Warga Argosari, Tersangka Penanaman Ganja Ancam Bunuh dan Bakar Motor Jika Masuk Kawasan Ladang Ganja

Lumajang, disinfecting2u.com – Penemuan perkebunan ganja di kawasan TNBTS Desa Argusari, Kecamatan Sandro Lumajang akhirnya membawa kedamaian bagi warga desa setempat. Pasalnya, sebelum kejadian terungkap, warga sekitar mengaku diancam oleh terduga penanam ganja di lereng perbukitan Samru jika memasuki paksa kawasan hutan dengan 58 perkebunan ganja di lereng Semeru Pusung Duur. kawasan hutan. Di sana ditemukan lebih dari 43.000 tanaman ganja, mulai dari tanaman yang baru tumbuh hingga tanaman siap panen.

Tak hanya itu, polisi juga menemukan 10 kilogram ganja kering yang sedang dijemur di atas bukit dan siap dijual.

Satum, warga Desa Argosari, mengatakan Ngatuyo, tersangka penanam ganja, melarang warga memasuki kawasan hutan Pusung Duwur.

Bahkan, warga mendapat ancaman pembunuhan dan pembakaran sepeda motor jika memaksa masuk.

Belakangan terungkap, alasan warga dilarang masuk hutan karena puluhan ribu tanaman ganja ditanam secara diam-diam.

Satom Lomajang mengatakan, Rabu (2/10/2024) “Ancaman itu membuat warga takut masuk, yang tadinya tidak tahu alasannya, kini tahu ada ganja.”

“Saya tidak tahu ada ganja, saya tahu saya akan dibunuh setelah digerebek polisi, jadi siapa yang berani,” tambahnya.

Hal senada juga diungkapkan Nanang, warga Lomajung pecinta sepeda trail, mengaku mengancam akan membakar sepeda motornya jika terus melaju di kawasan hutan sekitar perkebunan ganja.

“Mereka mengancam akan membakar sepeda motor saya jika saya ke sini (kawasan TNBTS). Jawabannya sepertinya begini, ternyata ada perkebunan ganja. Kalau saya ketemu penjahatnya, saya masih ingat pernah ngomong sama dia.”

Sementara itu, Desa Argosari Markaton menjelaskan, warga Desa Ngatuyo dan Bambang hingga saat ini belum mengetahui pekerjaan dan kesehariannya.

Ia menjelaskan: “Keduanya sebenarnya warga saya, tapi baru-baru ini mereka ketahuan menanam ganja, saya tidak tahu pekerjaan mereka apa, saya hanya tahu mereka petani, kalau tidak mereka kuli yang mengantarkan sayur-mayur.

Marketan juga membenarkan, tersangka mengancam warga yang mencoba masuk ke dalam hutan. Menurut dia, ancaman terhadap kedua tersangka kerap diceritakan warga sekitar.

Terakhir beliau berkomentar: Memang kita sering mendengar banyak orang diancam untuk tidak datang ke sini, dan kini setelah persoalannya jelas, keadaan sudah agak tenang. (Wso/Jauh)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top