Tvvonenews.com -uustz khalid basalalamah mengingatkan saya bahwa setiap hari Jumat adalah mustjab yang tidak menolak doa, kecuali bahwa permintaan tidak diberikan.
Oleh karena itu, Ustaz Khalid basalalamah menyesali bahwa seorang Muslim tidak menghabiskan waktunya untuk bar malt ini. Basalalamah Ustaz Khalid ingat bahwa Nabi Muhammad mengindikasikan bahwa waktu mustjab hari Jumat sangat kecil.
“Lalu Nabi Muhammad memberikan sinyal seolah -olah dia telah menulis waktu sangat sedikit pada hari Jumat,” jelasnya.
Jadi karena waktu mustjab hari Jumat sedikit, Muslim tidak boleh melewatkannya.
Jadi kapan MustJab pada hari Jumat? Salah satu panglima perang otentik adalah sore Maghrib.
“Pandangan kedua mengatakan musstajab adalah waktu dari ASR hingga matahari terbenam,” jelasnya.
Dekorasi perang berikutnya menjelaskan Mustajab pada hari Jumat sebelum matahari terbenam.
“Messenger Allah mengatakan itu hari Jumat 12 kali, dari fajar hingga Maghrib. Akhir zaman.
Ustaz Khalid basalalamah kemudian melanjutkan Abhwa. Arti kedua adalah 12 pada waktu itu dan mulai berdiri untuk pagi hari.
“Tidak ada Muslim yang berdoa kecuali mereka diterima dan bersikeras pada ASR sebelum matahari terbenam,” kata Ustaz Khalid.
Jadi pada waktu itu, Ustaz Khalid Basalamah Jan, pada hari Jumat sore itu seharusnya tidak menjadi seorang Muslim yang tidak berdoa.
“Ini berarti kamu tidak mengatur hari, kamu tidak berdoa,” sarannya.
Ustaz Khalid basalalamah mengatakan pandangan kedua ini disimpan.
“Ini adalah keyakinan yang paling tepat. Ulama mengingatkan Anda untuk tidak menyia -nyiakannya dari fajar hingga matahari terbenam,” perintahnya.
Berikut adalah salah satu panglima perang waktu mustjab hari Jumat, yang tidak menolak doa.
َ ُ er
“Abu Hurairah berkata dari utusan Allah,” ini adalah waktu pada hari Jumat bahwa jika seorang Muslim meminta Tuhan untuk bertepatan dengan waktu, Tuhan harus memberinya. “(Tuan Nasa’i, No. 1432)
Ini menjelaskan waktu mustjab hari Jumat.
Mudah -mudahan, artikel ini berguna, dan kami sarankan Anda meminta langsung kepada para peneliti, pengkhotbah atau pakar agama Islam untuk selalu mendapatkan pemahaman yang lebih dalam.
Wallahu’alam
(untuk menempatkan)
