Jakarta, disinfecting2u.com – General Manager Nahdlatul Ulama (PBNU) Rais Aam KH Miftachul Akhyar mengingatkan para pelaku keuangan untuk selalu bertakwa. Dikatakannya, karena jika seseorang mempunyai sifat shaleh maka akan mudah untuk mengembangkan sifat jujur dan adil dalam menyikapi kehidupan masyarakat.
Kiai Miftach mengatakan dalam keterangan yang diterima disinfecting2u.com di Jakarta, Selasa: “Tentu saja bumi akan tumbuh subur dengan segala keteraturannya, segala kekuatannya, segala inovasinya, keadilan dan kejujurannya, karena Allah memberikan keberkahan kepada orang-orang yang bertakwa Komitmen selesai” 10 Januari 2024).
Kiai Miftach menyampaikan pentingnya sifat ketuhanan tersebut saat menjadi keynote speaker pada Forum Regional YAPEIM 2024 (FSY2024) yang diselenggarakan pada tanggal 1 dan 2 Oktober 2024 di Hotel Marriott Putrajaya, Malaysia.
“Kesalehan sosialnya akan memimpin bumi ini,” kata Kiai Miftah.
Renungan itu diungkapkan Jiay Miftah saat menceritakan kisah Rasulullah Muhammad (Rasulullah SAW) yang mengungkapkan simpatinya atas meninggalnya empat orang non-Muslim.
Meski bukan seorang Muslim, Arasullah tetap menerapkan inti ajaran Islam.
“Yang pertama adalah Imri’il Qais, seorang penyair masa Jahiliya. Meski bukan seorang mukmin, namun isi puisinya adalah tauhid Allah,” jelas Qais.
“Kalau begitu, Hatim al-Talib di masa jahiliah dan kedermawanannya, inilah ajaran Islam.” Lalu, Abi Thalib, meskipun apa yang dilakukan imam dalam usahanya untuk urusan Islam, namun pembelaannya terhadap perjuangan Nabi Muhammad SAW. tidak dapat disangkal, “lanjutnya.
Kemudian Kiai Miftach menyampaikan bahwa ada lagi maharaja Anu Syirwan.
“Yang kita tahu adalah keadilan dan kejujuran, sehingga negara yang kita pimpin sejahtera karena kejujuran dan keadilan,” kata pengurus Pondok Pesantren Miftachussunnah Surabaya itu.
Kiai Miftach menjelaskan melalui riwayat tersebut bahwa Rasulullah SAW mengajarkan kita untuk menyayangi orang-orang kafir karena kejujuran dan keadilannya.
Kiai Miftach kemudian mengutip ayat dari Surat Al-Anbiya dan Surat An-Nur.
“Wa atallahulladziina amanuu wa amilus sha sawlayastkhlifannahum fil ardl, al ayah, ayat ini tidak lain hanyalah janji Allah bahwa orang-orang yang beriman, beramal shaleh dan bertakwalah yang akan memimpin bumi ini, “Bukan tanahnya, melainkan bumi,” tegasnya.
Oleh karena itu, menurut bab ini Jiay Miftah menjelaskan bahwa orang-orang yang beramal shaleh dengan iman adalah orang-orang yang dijanjikan Allah untuk menjadi penguasa bumi.
“Karena di dalam iman ada kebenaran, kejujuran dan keadilan,” jelasnya. .
Jiay Miftah kemudian menambahkan, kalau tidak ada yang mukmin, setidaknya ada orang yang shaleh.
Beliau bersabda: “Kejujuran dan akhlak yang shaleh sudah cukup untuk menjadi pemimpin dalam urusan dunia dan akhirat.”
FYI2024 merupakan bagian dari rangkaian acara perayaan 40 tahun Yayasan Pengembangan Ekonomi Islam Malaysia.
Perwakilan dari negara-negara Asia Tenggara seperti Kamboja, Singapura, Indonesia dan Filipina berpartisipasi dalam UKR2024.
Kiai Miftach tiba di Malaysia pada Senin (30/9/2024) malam bersama Menteri Pendidikan 2009-2014, Menko Keuangan Prof. Muhammad Nuh 2009-2014, Ketua CT Group Chairul Tanjung Hatta Rajasa dan beberapa panelis lainnya.
Sesampainya di negara tetangga, Miftah dan rombongan disambut hangat oleh Perdana Menteri Malaysia Anwar dan makan malam bersama. (meletakkan)