Menteri Agama Sebut Perceraian Usia Muda Berstatus Krisis

Jakarta, TVonnews.com – Menteri Agama Nasruddin Omar membuka administrasi Badan Penasihat Penasihat dan Pernikahan (BP4) dan meminta mereka untuk mengatasi krisis usia dini.

Nasruddin mengatakan: “Ada banyak perceraian di usia setempat di bawah usia lima tahun. Ini bukan hanya masalah pribadi, tetapi juga tantangan sosial yang signifikan,” kata Nasruddin.

Dia mengatakan bahwa perceraian sering beroperasi pada berbagai tekanan pada usia dini, seperti tekanan biologis, kebutuhan sosial dan tekanan ekonomi.

Orang -orang menyebutkan bahwa tidak hanya wanita muda menceraikan wanita, tetapi juga mengkhianati para korban dari sistem sosial dan budaya yang paling tidak didukung.

“Anak -anak yang masih benar -benar kehilangan orang tua mereka, sementara wanita sering ditahan dalam kesulitan ekonomi dan sosial,” katanya.

Dia menekankan pentingnya BP4 dalam mencegah dan mengelola krisis keluarga sosial.

BP4, yang berada di bawah arahan Kementerian Agama, mengambil tanggung jawab besar untuk mendukung integritas keluarga melalui mediasi, konseling dan pendidikan.

“BP4 harus menjadi tempat pertama masyarakat mengingat masalah keluarga. Kami ingin konflik diselesaikan di BP4 tanpa harus melanjutkan pengadilan,” katanya.

Selain itu, BP4 harus hadir sebagai faktor perubahan sosial, yang mempromosikan fleksibilitas keluarga untuk membangun berbagai tekanan usia.

Dia mengatakan bahwa pemerintahan BP4 memiliki tugas yang hebat, yang disebut jihad sosial. Ada lima bentuk jihad prioritas BP4.

Pertama -tama, jihad melestarikan keluarga dan menciptakan harmoni dalam keluarga sampai keluarga menjadi tempat yang aman dan makmur.

Kedua, tutup pintu tidak bermoral. Untuk mengajar masyarakat menahan diri dari membuang nilai -nilai keluarga.

Ketiga, selamatkan anak dengan memberikan perlindungan psikologis dan sosial untuk anak -anak dengan konflik rumah.

Keempat, selamatkan wanita, yang berarti mereka membiarkan wanita tidak sibuk dengan rasa malu sosial setelah perceraian.

Kelima, menyelamatkan bangsa dan negara, yang menjamin bahwa keluarga Indonesia akan menjadi dana yang kuat untuk kualitas berikutnya.

Nasruddin Omar mengatakan: “Pekerjaan ini adalah panggilan etis bagi kita semua. Selamatkan keluarga untuk menyelamatkan negara yang sama. BP4 harus menjadi rumah besar untuk solusi dan harapan.”

Kemudian, BP4 memperluas layanan broker dan konseling ke Kua di Indonesia. Dengan keterlibatan para ahli dari berbagai disiplin ilmu, seperti psikolog, pengkhotbah dan pakar hukum, BP4 telah memberikan pendekatan komprehensif untuk menangani konflik rumah tangga.

Membuka BP4 adalah langkah besar dalam upaya Kementerian Agama untuk mengalahkan krisis perceraian Indonesia.

Dengan dukungan penuh dari pemerintah dan masyarakat, BP4 diharapkan membawa perubahan positif pada keluarga Indonesia. (Ant/RAA)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top