Satu Keluarga Tewas Gara-Gara Judol dan Pinjol, DPR Minta Negara Tidak Tutup Mata

Jakarta, Vortthistshishethshwom – Anggota Komisaris DPR III dulu khawatir tentang keluarga dalam keluarga online (pinjaman).

“Jika kasus kesempatan disebabkan oleh kesempatan untuk menutupi dan meminjam, maka insiden itu sangat menyusut,” kata Abdulah dalam pernyataan mereka (1/12/2025).

Nasional Hikenkang khusus (PKB) meminta situasi untuk tidak menutup mata dalam kasus ini. Anda telah meminta negara untuk menyelesaikan penilaian dan pinjaman.

“Pinjaman dan pinjaman Volulian tidak diperbolehkan. Pemerintah tidak boleh menutup mata. Negara harus campur tangan untuk menang,” katanya.

Abdullah mengatakan debat hakim dan peminjam tidak dapat diselesaikan hanya oleh polisi. Namun, solusinya harus memasuki semua pihak, termasuk pemerintah.

Di Sebu, polisi, komunikasi dipint dan debitur, dan layanan lainnya, mereka harus bekerja sama untuk menyelesaikan ungu.

Selain itu, Abdullah, Govenna juga harus mengambil perlindungan protein. Sebagai contoh, menjalankan kampanye Jiwa Antijudol di bidang, perguruan tinggi, universitas, desa, dan tempat -tempat lain.

“Selain ketakutan, pemerintah harus terus menyelesaikan hipotek informal. Harus ada akting dan hukum yang kuat”, saya menyimpulkan Abdullah. 

Diketahui, keluarga keluarga dan pinjaman telah dibuat di negara itu yang menarik Thitol, theiturized Theit, Abit, Aberganger ke 15, 1524.

Sebelum keluarga lain ditemukan, AF (ayah) disuruh membunuh kehidupan istrinya (YL) dan putra (AH) yang hanya tiga tahun. Setelah membunuh istri dan putranya, ia menyelesaikan hidupnya.

Berdasarkan hasil forensik digital terhadap AF AF AF AF AF, 15 situs pinjaman tersedia. (SAA / MU)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top