Tim Monitoring Perpanjang Modifikasi Cuaca di Jawa Timur hingga 10 Januari

Sidoarjo, TVOnewes.com – pada hari Senin (30/12), iklim pemantauan cuaca, geofisika Meteorological Burenen (BNPG) dan Badan Badan Bencana Nasional (TMC).

Di Juanda Met, Gubernur Javeror Timur Adhi Karyano mengatakan periode implementasi TMC dipertahankan karena berbagai alasan. Kebanjiran.

Dia terus maju pada periode TMC ini adalah untuk mencampur melalui sistem yang terlalu banyak.

“Potensi banjir dan peta banjir muncul kemudian, jadi periode ini lebih efisien untuk maju selama pengembangan peta lokasi TMC atau lokasi banjir, terutama itu adalah musim hujan yang baru,” jelasnya.

Dia menekankan bahwa partainya akan terus menyambut dukungan BMKG dan pusat BNPB.

“Kami berasal dari Java Timur dan tiba untuk mendukung dari pusat, BMKG dan BNPB akan berlanjut, tetapi memilih mengikuti peta bahwa nilainya lebih mungkin beroperasi di TMC, masyarakat lebih mungkin beroperasi, masyarakat akan baik -baik saja, Itu bisa sangat bagus, “katanya.

Sementara itu, Budi Harsayo, direktur revisi cuaca BMKG Jakarta adalah standar, memberikan hasil dari agende TMOC Meece yang diperluas.

Dia menjelaskan: “Dalam meminta Pemerintah Regional Java Timur, kami telah melakukan tindakan mengubah waktu yang dapat menyebabkan banjir, banjir longsong di Jawa Timur,” katanya.

Dia menjelaskan bahwa karena ramalan hujan berada di BMKG dari akhir Desember hingga Januari.

“Ini karena ada banyak alasan. Dengan hal -hal lain, ada tanda -tanda lanna dan peristiwa regional, dan kehadiran gelombang pendingin udara dan udara aktif dalam hujan yang sama, tidak hanya saat naiknya hujan, tidak hanya untuk itu Jawa Timur, tetapi di semua wilayah Indonesia, terutama Jawa dan Bali, “jelas Budi.

Partai pemerintah politik dan pemerintah pusatnya melukis untuk membantu peristiwa yang tidak diinginkan sehingga bencana dapat dikurangi.

“OMC terjadi dari 18 hingga 27 Desember, tetapi kemudian dibawa pada 10 Januari 2025, yang menyadari BNPB,” katanya.

Secara keseluruhan, seluruh Jawa Timur diharapkan dan dipantau, terutama di daerah Tapal Kuda, jelasnya.

“Dari peristiwa banjir yang terjadi, seperti di Bojonegoro, Jember, Sidoarjo, Surabaya, Trenggalek, Pacitan, dan terutama wilayah selatan Jawa Timur, itu memang merupakan prioritas utama. Namun, berdasarkan perkiraan terbaru, potensi hujan kami yang berat adalah monitor potensial kami dan memprediksi setiap hari, “jelasnya.

Pusat Sistem Pusat Pusat Pusat Sistem Pusat Radity Jati adalah TMC suatu bentuk investasi dalam data hidrologi, berdasarkan area hidrologi, dan daerah mana yang dibanjiri, banjir, banjir, membanjiri gunung dan gemetar di gunung.

“BNPT kami memiliki peta kemerahan dan peta karatal berdasarkan data yang kami kumpulkan dengan 15.000 data dan data kota,” katanya.

Dia mengatakan itu menunjukkan bahwa partainya bertepatan dengan daerah -daerah yang berpotensi banjir, torren gunung dan tanah longsor.

“Jadi jika ada peta kemerahan dan disertai dengan peta BMKG berdasarkan kemajuan cloud, hujan lebat 50 mm lagi,” jelasnya. .

Dia juga berasumsi bahwa TMC diimplementasikan dengan terus mempertimbangkan aturan kebutuhan warga.

“Tentu saja, sambil terus memikirkan aturan yang mengarah ke penduduk, TMC yang diadakan, yang dipenuhi dengan reservoir. Oleh karena itu, perubahan waktu ini adalah perubahan air dan bagaimana penyeimbangan air dan risiko ancaman bencana lainnya. (Khu / induk ayam)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top