Jakarta, disinfecting2u.com-ustz-ustaz adi Adi dijelaskan dalam doa Istital. Dia mencatat sesuatu yang tidak pantas.
Pengkhotbah Indonesia menggambarkan kepada umat Islam yang ingin membaca doa doa ketika berdoa dengan Inni Wajjahtu di bawah ini.
Dalam kuliahnya, Utaz Adi Hidayat mengatakan hukum itu adalah Sunnah. Tetapi doa Istital juga memiliki karakter yang mengerikan ketika dilakukan dalam doa.
Referensi ke kuliahnya, Dieebebeve Hidayat, Selasa (4/2/2025). Uah menekankan bahwa membaca doa istilah dalam doa tidak sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad.
“Tanpa pengertian kita dapat memberi hadiah dan jika kita membaca dan memahami jiwa kita.”
Karena penggunaan wajjatu biasanya digunakan oleh orang biasa. Inilah yang ditolak Udtaz Adi untuk memahami kebajikannya.
Juga terungkap bahwa ini benar -benar pembaca doa menganggapnya dari Sunnah Nabi.
Menggunakannya, doa Istinah adalah sunnah Nabi Muhammad, yang termasuk dalam sejarah sejarawan sejarahnya dalam sejarahnya.
Seperti, secara historis, Histith menggambarkan kurangnya doa abadi doa doa doa Abuarah. Berada di hadits sejarah hebat 711.
“Abu Hurairah ‘berkata dalam doa di belakang para nabi sampai dia terlibat,” dia menggambarkan Al Fatihah, “
Ustaz Adi menjelaskan bahwa membaca Istital berasal dari frasa “Allahumma Baa’id Baania Waayni” yang diambil oleh Nabi Muhammad.
“Setelah berdoa dia bertanya, ketika aku berdoa di belakangmu, maka takbirmu diam.”
Berikut ini adalah doa Istital dalam doa Nabi Muhammad yang melihat
الهمبي Inal
Bacaan Latin: Allah the Baa’id Baa’id Baiyayayayayayayaya Kamathay Kamathib, Martaqii
Artinya: “Ya Tuhan, biarkan tetap terpisah antara saya dan kesalahan saya bahwa Anda telah membuat kesalahan saya dari air.”
Dengan demikian, uustaz adi tidak mengenali dua frasa digunakan sebagai doa Istital, yang dibaca para nabi.
Muslim perlu memahami waktu ini untuk menggunakan Wajjatu.
“Pertanyaannya tidak benar. Tetapi ketika Nabi membaca Allahumma gagal, dan ketika Nabi membaca Wajjatu ini.”
Ustaz Adi mengatakan ketika Juumrah dibuang dan hewan -hewan itu akan hancur, yang diambil oleh Nabi Muhammad dengan ungkapan “Inni Wajjatah”.
“Aku melihat Nabi Muhammad ketika dia membunuh binatang yang hancur”
Dia menambahkan: “Jadi ini adalah doa yang membunuh binatang,”.
Dia diberitahu tentang kalimat ini. (KLW)
Waalhamualam