JAKARTA, TVoneenews.com – Hendrawan menyatakan pendapatnya tentang Proyek Federasi Badminton (BWF) sebagai legenda bulutangkis Indonesia dan mengubah sistem skor dalam pertandingan.
Seperti yang kita ketahui, BWF sebelumnya telah mengumumkan rencana uji sistem skor 3×15 sebagai alternatif untuk reli poin 21.
Sistem ini dianggap lebih menarik karena ada lebih sedikit poin per game. Ini akan membuat pertandingan lebih dinamis dan mempersingkat durasi kecocokan untuk meningkatkan minat kipas.
Dalam format 3×15, pertandingan berakhir pada poin ke -15 per game. Pemain yang memenangkan dua dari tiga set (tiga terbaik) akan dirilis sebagai pemenang.
Sistem kemudian akan terus menggunakan poin reli, dengan interval terjadi pada 8 poin.
Jika skornya 14, deuce berlaku untuk salah satu dari dua poin sebelumnya dari pemain, dengan batas maksimum naik menjadi 21 poin.
Proyek BWF telah mengumpulkan banyak komentar dari berbagai bagian legenda bulutangkis Indonesia, termasuk Hendrawan.
Hendrawan sendiri mengatakan dia belum mengurus rencana BWF untuk mengubah sistem penilaian selama dia memiliki dampak positif pada olahraga bulu.
Menurut juara dunia 2001, BWF harus dianggap sebagai perhatian khusus untuk menemukan format terbaik untuk bulu tangkis di seluruh dunia.
“Saya tidak tahu seperti apa detailnya, tetapi sejauh ini, BWF terus mencari formula terbaik,” kata Hendrawan kepada PBSI Cipayung Pelatnas.
Hendrawan juga mengatakan bahwa sistem skor Badminton telah mengalami beberapa perubahan.
Saya pindah dari sistem 15 poin ke 7 poin, lalu kembali ke 15, dan akhirnya menggunakan poin reli 21 yang valid pada saat ini.
“Jika ini adalah tujuan bulutangkis menjadi lebih profesional dan menawarkan harga yang lebih penting, mengapa tidak?”
Pertandingan Olimpiade Olimpiade Sydney 2000 juga melihat perubahan sistem ini sebagai tujuan untuk membawa bulutangkis lebih dekat dengan standar olahraga global seperti tenis.
Namun, Hendrawan mengatakan perubahan dalam sistem skor akan mempengaruhi gaya bermain atlet.
“Setiap perubahan sistem harus memengaruhi model permainan. Pemain yang digunakan dalam format tertentu dari awal harus beradaptasi lagi. Demikian pula, seperti halnya pelatih, mereka menghadapi format baru.” Kita harus menemukan strategi yang tepat untuk itu. “
Sementara itu, uji sistem ini berlaku untuk kejuaraan benua tertentu, turnamen tahun ketiga, liga nasional dan internasional, dan turnamen nasional yang diadakan antara April dan September 2025.
BWF juga melakukan penilaian dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk anggota federal, komite atlet, manajer teknis dan mitra bisnis.
Keputusan akhir mengenai penerapan sistem penilaian baru ini akan diputuskan pada Pertemuan Tahunan BWF 2026.
(Ali/NAD)