Jakarta, disinfecting2u.com – Yola Yuliano kembali menjadi sorotan usai bergabung dengan tim voli Jepang Tokyo Sunbeams pada musim 2024/2025.
Middle Blocker Bandung memperkuat Tokyo Sunbeams untuk bermain di divisi dua Liga Bola Voli Wanita Jepang.
Publik pun penasaran dengan gaji yang diterima Yolla selama berkarir di Jepang. Namun, angka pasti pendapatan sang pemain belum dirilis.
Namun Yola dikabarkan cukup bersaing dengan gaji Megawati Hengestri saat pertama kali bermain untuk Taejeon Jeonkwanjong Red Sparks di Korea Selatan.
Yola Juliana yang dikontrak Tokyo Sunbeams selama satu musim, tepatnya tujuh bulan, menjadi pemain voli Indonesia kedua yang berkarier di luar negeri pada musim ini.
Sebelum Yola Megawati, Hangestri sudah sukses di Liga Bola Voli Korea Selatan. Sebagai perbandingan, Yola diperkirakan akan mendapat bayaran mendekati nominal yang diterima Megawati di musim pertamanya.
Menurut agen YB Anhari yang mengatur kepindahan Yola ke Tokyo Sunbeams, gaji Yola tidak setinggi pemain kelas dunia seperti Bartas Kurek.
Kurek diketahui merupakan pemain voli asing dengan bayaran tertinggi di Liga Voli Jepang dengan nominal 10 miliar rupiah per musim.
Menurut laporan KhmerTimeskh, pemain bola voli Kamboja Vesna Vorn telah ditawari gaji sebesar 1,5 miliar rupiah oleh klub Liga Voli 2 Jepang. Informasi tersebut bisa menjadi acuan untuk memperkirakan gaji yang akan diterima Yola.
Jika benar, maka gaji Yola sekitar Rp 1,5 miliar. Angka tersebut sama dengan gaji Megawati Khangestri saat pertama kali bergabung dengan Red Sparks.
Diketahui, gaji awal Megawati pada musim pertama adalah US$100.000 atau sekitar 1,5 miliar sesuai aturan Korea Volleyball Organization (KOVO) yang menetapkan standar gaji liga untuk pemain asing asal Asia.
Namun nominal gaji Yolo dan Megawati dipastikan akan meningkat seiring dengan prestasi mereka di bidang tersebut.
Apalagi di musim kedua, Megawati mendapat kenaikan gaji. Seorang pemain dengan Red Sparks akan menerima minimal USD 150K atau setara Rp 2,4 Miliar. (dua/penggemar)
