MADIUN, TVNews.com – Bairra Yudha Madiun, Mekah dari Bamalon 12 Tmos Mattle, dengan senyum bersenjata dalam penalti, pada Oktober 2016, Madiva berakhir dengan damai pada Oktober 2016.
Damai antara dua partai, mantan TV bersih Madiun Raya Sony Madananto Work Zone, 501 MADIIF 501 MADIIF 501 ditambahkan melalui Yakhya Wisnu arianto Papua Yakhya Wisnu Arianto, Senin (1/20) 09.00 Wib.
“Pria yang bersalah harus berani meminta maaf, jadi Anda tidak harus bersikap bermusuhan. Jadi ketika kita mati, kita tidak meninggalkan dosa, kita tidak mati dalam harmoni dan damai,” kata Yahya.
Pada saat yang sama, ia meminta maaf pada judul “Simbol Luar Biasa” kepada 12 penilaian gaun itu, Konferensi Papua Telefa.
“Kami menawarkan teman ke -12, dan kami meminta maaf untuk diskusi, serta di negara bagian, serta 9, pengaruh ini sangat berbahaya bagi kami,” katanya kami sangat berbahaya bagi kami, “katanya.
Dia menyambut korban Sony Modanto, pengorbanan dan pengorbanan kepada korban, yang meminta maaf kepada batalion serangan 501 sumpah.
“Faktanya, kasus ini sudah lama, dan kami memiliki kedamaian di markas TNI, pada saat itu tidak ada masalah di markas TII, tetapi tidak ada konferensi pers. Mungkin itu masalah,” kata Sony.
Sebelumnya, pada 2 Oktober 2016, mantan jurnalis televisi Sony Mistanto adalah korban mengalahkan 12 TMO dari mantan Batalion Mirnanto Yoda.
Selain korban pencurian, kamera korban rusak dan meminta kartu memori. Karena kesalahpahaman ini, 501 anggota NADIF bukanlah pemahaman tentang anggota anggota Bazas Judhon.
Perwakilan dalam dimensi, Earif Wahu Afandi, plugin grup MNC, mengatakan kelompok MNC memiliki masalah damai.
“Untuk kepentingan bangsa dan negara bagian, kami mencari perdamaian yang lebih umum dan seimbang, lebih akurat, khususnya. Kami berharap kami bisa menjadi mitra di lapangan, – kata orper. (Pria / tujuan)
