Akhirnya Mau Jujur, Adik Kandung Gus Miftah Ungkap Soal Keturunan Keluarga yang Ramai Diributkan: Bapak Saya itu….

Adik perempuan Anda Gus Miftah bernama Miftahul Khoeron Aliers Tajib akhirnya berpakaian tentang keturunan keluarga yang diduduki.

Di tengah -tengah kontroversi yang terkait dengan penghinaan yang ditetapkan pada penjual teh es untuk seniman yang lebih tua Yati Pesek, di latar belakang Miftah Maulana, alias Gus Mifsah, juga menjadi sorotan.

 

Sebelumnya, Gus Miftah mengklaim bahwa ia memiliki pondok Kiai Agaga Besari.

Kiai Age Muhammad Besari adalah seorang sarjana hebat dari Abyss, lahir pada 1729. 

Kiai Ageng Muhammad Besari adalah pendiri Sekolah Internasional Islam Tegalsari, adalah salah satu Pesanterna tertua di kepulauan, atau juga dikenal sebagai Komite Islam Gebaba Tinar Islam. Adik perempuan yang paling populer, Gus Miftah, Tajib memberikan klarifikasi atau keturunan kakaknya.

Momen itu ditemukan oleh Tajib ketika dia adalah salah satu pembicara klub Indonesia Bar (ILC) yang diselenggarakan oleh Lyssekish Ilyas.

 

Tajib mengklaim bahwa ayahnya bernama M. Murodhi Bio Kiai, tetapi juga seorang petani.

Dikatakan bahwa ayahnya belajar di pesantren di ladang kediri sebelum akhirnya pindah ke Lampung. 

“Adapun insentif, jika dikatakan bahwa Gus Miftah bukan dari keturunan Kiai yang benar -benar benar tetapi tidak kiaai hah. Jika Gus Miftah, saya tidak bisa mengatakan itu salah karena ayah saya memuat dirinya di Kedir,” katanya , “katanya,” katanya, “katanya,” katanya, “katanya, Tajib melaporkan saluran YouTube Indonesia untuk klub hukum saluran YouTube Indonesia.

Meskipun dia tidak memiliki sekolah asrama, ayahnya sangat dihormati dan lebih tua dari orang -orang di tempat tinggal mereka.

“Ayah saya tidak memiliki pondok, tetapi ayah saya di Lampunhu mendirikan masjid yang digunakan sejauh sarjana tertua di daerah kami di satu lantai.

 

Kemudian Tajib meminta maaf kepada publik yang mewakili keluarga yang berkaitan dengan kontroversi yang mencakup saudaranya. 

“Saya mewakili keluarga saudara perempuan saya Gus Miftah, saya meminta maaf secara berlimpah kepada semua orang Indonesia atau yang menyakiti atau menyinggung Kiai,” katanya.

Namun, Tajib meminta agar masalah ini tidak lagi diperluas.

Dia berharap masyarakat dapat memberikan kesempatan untuk meningkatkan Gus Miftah.

Tajib juga menekankan bahwa setiap orang memiliki hak untuk belajar dari kesalahan dan meningkatkan pandangan mereka sehingga mereka dapat menjadi orang yang lebih baik di masa depan.

“Jangan menilai terlalu buruk. Aku tidak membela kakakku, tapi kami adalah manusia, kita harus menghormati setiap manusia. Pasti ada kesalahan. Orang terbaik memiliki masa lalu dan apa yang buruk memiliki masa depan.” Kata Tadjib, Sister Gus Miftah. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top