Jakarta di Josua Pardede – Kepala Josua Pardede, seorang ekonom bank di Palma Bank, memperkirakan bahwa tingkat inflasi Indonesia akan berkisar dari 1,5% hingga 3,5% pada akhir 2024. Kurang dari 2% tersisa pada akhir 2024, dengan perkiraan meningkat menjadi sekitar 3% pada tahun 2025, ”kata Josua dalam kontak dengan Antara, Jakarta pada Kamis (12/05/2024).
Menurutnya, inflasi diperkirakan dari 1,5% menjadi 3,5% dalam kisaran target bank Indonesia pada tahun 2024, dan tekanan inflasi diperkirakan tetap rendah selama satu tahun.
Tekanan pada harga energi global diharapkan didorong oleh ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan zona euro dan akan seimbang dengan berkurangnya permintaan global.
Risiko positif mungkin timbul pada akhir tahun, terutama karena meningkatnya permintaan musiman yang terkait dengan liburan Natal dan Tahun Baru.
Josua memperkirakan inflasi adalah antara 1,7% dan 2% pada tahun 2024, dibandingkan dengan 2,81% pada tahun 2023, mencerminkan kontrol lingkungan inflasi.
Jalur inflasi yang lebih rendah ini memungkinkan bank -bank Indonesia untuk mempertimbangkan menurunkan suku bunga BI, terutama jika ini konsisten dengan kemungkinan menurunkan suku bunga dari Bank Sentral AS atau Federal Reserve.
Inflasi diperkirakan akan meningkat dengan beberapa kebijakan pemerintah pada tahun 2025. Laporan keuangan untuk 2025 menunjukkan bahwa pajak cukai khusus direncanakan untuk minuman manis dan meningkatkan tingkat pertumbuhan nilai (PPN).
Selain itu, setelah resesi besar pada tahun 2024, inflasi akan dipengaruhi oleh efek dasar rendah. Selain pengaruh politik, inflasi diperkirakan akan meningkat karena meningkatnya permintaan akan permintaan konsumen, yang dapat menyebabkan daya tarik terhadap permintaan sedang.
Meskipun inflasi diperkirakan akan meningkat, kisaran 3,12% akan mencapai 3,12% pada akhir 2025, menurut kisaran target bank Indonesia. (Ant/NSP)
