Jakarta, tdones.
Sejauh ini, Danateres Industrial Park telah mencapai $ 10 miliar $ 10 miliar $ 10 miliar USD10 miliar USD10 miliar USD dan RP162 triliun.
Investasi mengatakan bahwa investor global tidak hanya percaya diri, tetapi mereka telah menciptakan dampak nyata dengan menciptakan lebih dari 300.000 lapangan kerja.
“Lebih dari 300.000 pekerjaan sudah cukup untuk Taman Industri, di mana Taman Industri Danaressa telah memasuki Taman Industri, yang termasuk dalam Taman Industri, yang termasuk dalam Taman Industri,” kata Jakarta (28/28) /1/2025.
DANARESSA INDUSTRI Taman Indonesia Tujuh Industri Industri Utama, untuk Cavasan Evaykry Inluda, untuk Instrumen Industri Kawasan, untuk Kawaazha Industries dan untuk Kawasan Chadyahri Magassi Magassi.
Area -area ini dirancang untuk memastikan industri modern, bijak dan ramah lingkungan, infrastrasi lengkap dan koneksi terbaik.
“Ketika kami mempersiapkan” transformasi dan investasi, kami menambahkan Agus “ketika kami menyiapkan taman industri danaressa.
Dengan total luas 7,855 hektar, area ini adalah kawasan industri terbesar dengan Soo di Indonesia.
Taman Industri Danaressa didukung oleh Republik Republik Republik Republik Republik Republik Republik, ini untuk mendukung pertahanan diri industri negara bagian dan penuh pekerjaan.
Area ini didukung oleh infrastruktur yang memadai, termasuk 154 kilometer jaringan jalan yang menghubungkan seluruh area.
Fasilitas ini meningkatkan efektivitas logistik dan dampak ekonomi, terutama pengaruh maksimum masyarakat lokal.
Selain itu, setiap wilayah dari setiap wilayah Taman Industri Danaressa memiliki keuntungan khusus. Ada daerah untuk teknologi tinggi, industri lingkungan (CPO), area ekspor, tekstil, agroindustria, agroindustria, agroindustria, logistik berbasis ekonomi.
Sebagai bagian dari biaya Danaressa Bumn, provinsi ini juga menyajikan layanan dari layanan konstruksi, pembiayaan alternatif, tanda terima setoran.
“Edit perubahan dalam Danarerega dan Synergy diharapkan untuk mengimplementasikan Indonesia sebagai pesaing arena global,” jelas Agus.
Dengan inovasi yang berbeda dan dukungan modern untuk infrastruktur, pusat investasi global regional ini harus menjadi katalis untuk pengembangan ekonomi Indonesia. (Sumpah / RPI)
