TVOnews.com- Kontroversi antara Pratiwi Noviyanthi dan Agus Salim telah mendapatkan kembali perhatian publik karena mereka penuh sesak di media sosial.
Setelah istilah “7 turunan” dalam rancangan perdamaian, Denny Sumargo mengungkapkan istilah dengan kisah Instagram -nya. Istilah ini memicu perdebatan tentang partisipasi publik.
Garry Julian, pengacara untuk Pratiwi, menjelaskan bahwa klausul itu datang dari Brian PraDa, yang sebelumnya adalah penasihat hukum untuk Pratiwi, sebelum mengundurkan diri.
Proyek menyebutkan bahwa aturan yang terkait dengan sumbangan dikumpulkan dalam 1,3 miliar RP dan rencana penggunaannya.
“Klausul sebenarnya terkait dengan cara mekanismenya, jika dana kedaluwarsa, apakah sumbangan lain telah dilakukan. Tiga situasi telah dibuat,” kata Gary pada konferensi pers yang diadakan oleh Departemen Sosial Jakarta pusat. 20.01.2024 .
Tiga rencana dana
Garry menjelaskan tiga kemungkinan penggunaan dana ini. Pertama, jika biaya medis hanya membutuhkan RP.
Kedua, jika semua RP digunakan untuk perawatan, tidak ada masalah. Ketiga, jika dana tidak cukup, apa rencana untuk menyelesaikan cacat?
Pratiwi juga menghadiri konferensi pers, menyoroti perkiraan biaya medisnya.
“Kami telah mengerjakan rencana aksi, jadi biaya perawatan medis adalah sekitar Rs 100 juta,” katanya.
Isi klausa dalam sorotan
Proyek perdamaian termasuk dua masalah utama.
Pertama, jika semua dana yang disumbangkan dihabiskan untuk biaya medis dan dana tambahan diperlukan, setengah lainnya akan memberikan kontribusi lebih lanjut sesuai dengan aturan yang berlaku.
Kedua, perjanjian tersebut mengikat sampai penerus atau penerima hak harus berlanjut, bahkan jika para pihak meninggal.
Denny Sumargo, yang menerbitkan isi proyek, mempertanyakan pentingnya klausul kepada para pengikutnya.
“Ini berarti memiliki hingga 7 turunan, kan?”
Sementara itu, mediasi antara Pratii dan Agus, diwakili oleh pengacara Farhat Abbas, panas.
Perbedaan selama beberapa proyek titik damai membuat Pratiwi memilih untuk meninggalkan proses mediasi di tengah jalan.
Pada hari Jumat pagi, Denny dan Pratiwi bertemu dengan Menteri Sosial Saifullah Yusuf untuk membahas solusi untuk masalah tersebut.
Menteri Urusan Sosial berencana untuk memanggil Agus Salim untuk percakapan langsung untuk menemukan solusi terbaik.
Reaksi Danny terhadap klausa ini telah menarik perhatian publik, terutama karena berkaitan dengan transparansi dan tanggung jawab untuk mengelola sumbangan.
Keputusan Pratiwi untuk memediasi peningkatan momentum konflik, dan partisipasi Menteri Urusan Sosial diharapkan menciptakan tempat yang cerah.
Drama yang terkait dengan Agus Salim, sumbangan untuk perawatan dan konflik hukum tetap menjadi perhatian publik menunggu solusi yang adil dari semua pihak. (UDN)