TVOnews.com-Megawati Hagestri Pratiwi, Jember, Pevoli dari Jawa Timur, telah mencapai pengaruh besar di musim 2024-2025 Korea Volleyball League (V-League).
Dalam pertandingan antara Red Sparks dan AI Peppers pada hari Jumat (25/10/2024), Megawati berhasil mengumpulkan 26 poin, menjadikannya posisi teratas di liga sementara, dengan total 42 poin.
Prestasi melampaui pemain lain, seperti MoMa Bassoko dari Hyundai Hillstate dan Vanja Bukilic dari Red Sparks, yang masing -masing mengumpulkan 36 poin.
Pada konferensi pers setelah pertandingan, Megawati memuji peran pelatih Ko Hee-jin.
Dari beberapa artikel oleh Tavonenews, ini adalah kalimat yang mencerminkan sikap wanita Jawa yang ditampilkan oleh Megawati Hangestri di Korea Selatan.
“Pelatih sangat tenang dan dengan sabar membaca tentang situasi di lapangan. Ini membantu kami bangun, terutama di set kedua hingga keempat,” kata Megawati.
Dia juga meminta maaf kepada penggemar atas kesalahan yang terjadi.
Dia menambahkan: “Saya akan tetap dalam kondisi yang lebih baik. Terima kasih atas dukungan Anda.”
Sikap gratis Megawati di luar pengadilan
Selain pencapaian di lapangan, Megawati dikenal karena kerendahan hati dan kesopanannya, yang mencerminkan nilai -nilai perempuan Jawa.
Di Korea YouTuber Vlogo, Song Si-Eun, Megawati terlihat ramah, menyapa, mengambil foto bersama dan menandatangani kaus penggemar.
“Dia sangat sederhana. Sikapnya sama sekali berbeda dari pemain lain, yang membuatnya unik.”
Rekan satu timnya di Red Sparks juga memuji Megawati. Kapten tim Kim Ji-won mengatakan: “Raksasa itu selalu memiliki energi positif.
Toleransi di alam liar
Megawati juga pemain pertama yang bersaing dengan jilbab di Liga Bola Voli Korea. Keputusannya untuk mempertahankan identitas budaya dan agama dipuji.
“Kami sepenuhnya mendukungnya. Raksasa itu adalah contoh bagaimana perbedaan budaya dapat memperkaya tim kami,” kata pelatih Ko Hee-jin.
Terlepas dari tantangan yang ia hadapi di awal karirnya di Korea, termasuk “kejutan budaya”, Megawati berhasil beradaptasi dengan lingkungan baru.
“Awalnya sulit karena tinggal di sini sangat cepat, tetapi saya belajar menikmati prosesnya,” kata Megawati.
Kehadiran Megawati di Liga Relawan Korea tidak hanya mencatat pencapaian atletik, tetapi juga menjadi Duta Budaya Indonesia.
Sikap sopan, kerja keras, dan kerendahan hati menarik banyak penggemar di Korea.
Penggemar Lee Hana berkata: “Megavati bukan hanya pemain yang berbakat, tetapi juga orang yang hebat. Saya benar -benar menganggur.
Melalui tindakan dan sikap mereka, Megawati Hestrri menunjukkan bahwa pencapaian dan kepribadian yang baik dapat memiliki dampak positif dan memperkuat hubungan budaya antara Indonesia dan Korea Selatan. (UDN)