Jakarta, Tivonenws.com – Badan Statistik Pusat (BPS) Amalia Adinenggar Widyasanti mengatakan tingkat kemiskinan lima provinsi telah meningkat berdasarkan survei sosial -ekonomi nasional (Susenas) untuk periode September 2024, nama, Bangka Belitung, Kalimantan, Papua dan Papua Selatan, kebangkitan, “kata Amalia pada hari Kamis (16.1.2025).
Dia mengatakan tingkat kemiskinan adalah 18 provinsi di bawah rata -rata negara pada bulan September 2024, sementara di 20 provinsi lainnya, tingkat kemiskinan berada di atas rata -rata nasional.
Tingkat kemiskinan tertinggi terdaftar di pegunungan 29,66 persen, dan tingkat kemiskinan tertinggi terdaftar di Bali, dengan angka 3,80 persen.
“Ini mencerminkan fakta bahwa masih ada perbedaan yang signifikan antara daerah Indonesia di tingkat kemiskinan,” katanya lagi.
Amalia mengatakan bahwa menurut kelompok pulau itu, ditemukan bahwa area permukaan yang memiliki persentase tertinggi dari populasi yang buruk adalah di Maluku dan Pulau Papua, yaitu 18,62 persen.
Pada saat yang sama, persentase paling rendah dari populasi yang buruk adalah pulau Kalimantan, yaitu 5,30 %.
Terlepas dari kenyataan bahwa bagian yang lebih besar dari populasi yang buruk adalah, Java adalah total 12,62 juta orang, sedangkan populasi buruk terbesar di Pulau Kalimantan adalah 910 ribu orang.
“Dibandingkan dengan Maret 2024, kemiskinan berkurang di semua wilayah Indonesia dengan penurunan terbesar di wilayah Maluku dan Papua,” katanya.
Jumlah orang miskin di Indonesia pada bulan September 2024 adalah 24,06 juta atau 1,16 juta dibandingkan dengan Maret 2024.
Ini menunjukkan bahwa tingkat kemiskinan pada bulan September 2024 menurun 0,46 dengan poin utama dibandingkan dengan 2024 Maret, 8,57 % dibandingkan dengan 9,03 % sebelumnya.
Dengan cara ini, tingkat kemiskinan pada bulan September 2024 adalah yang terendah selama perhitungan populasi BPS. Prestasi ini adalah pertama kalinya tingkat kemiskinan di Indonesia terdaftar 8 % sebelum hingga 9 %. (NBA)
