Makan Bergizi Gratis Tetap Ada Saat Bulan Puasa, Ada Susu dan Kurma

Jakarta, tvonenev.com-a-free nutrient food Program (MBG) sedang berlangsung di seluruh Ramadhan, tetapi bentuk makanan yang dijamin berbeda.

“So the form of food is not fresh cooking, but we will prepare for nutritious foods that are also suitable for milk, for example milk, and there are dates,” said the National Hindain National Hindain Agency (BGN) Dadan Humdaina Jakarti last Thursday .

Permohonan itu mengatakan bahwa jenis makanan yang diberikan berbeda menurut unit pendidikan. Dia memberi contoh, unit umpan dalam lagu itu ada di pesantren, jadi ketika Anda istirahat, makanan dapat disajikan pada waktu itu.

“Namun, bagi mereka yang mungkin sekolah, makanan mereka dibawa ketika mereka pulang dari sekolah,” katanya.

BPOM dan BGN telah menetapkan kerja sama untuk meningkatkan pengawasan dan mitigasi peristiwa luar biasa di MBG. Menurutnya, dimasukkannya BPA dalam kasus ini sangat penting, karena aktivitas besar.

“Karena dia memasak hampir setiap hari, seminggu, dan itu akan menjadi tahun dari pabrik. Jadi ini adalah kegiatan yang tidak pernah berakhir,” katanya.

Dadan mengatakan prioritas adalah empat aspek, dua di antaranya adalah kemurnian higienis dan makanan, yang menjadi bidang organ BPP. BPOM, mengatakan, memiliki pengalaman dalam memfasilitasi peristiwa luar biasa, misalnya dalam hal keracunan makanan.

Dia menyebutkan bahwa MBG adalah upaya intervensi sehingga anak -anak tumbuh dengan baik, karena ada dua periode di mana pertumbuhan optimal, yang merupakan 1.000 hari pertama kehidupan dan antara 8-17 tahun.

Program itu mengatakan, yang akan mencakup 82,9 juta orang, melayani lebih dari 30 ribu unit makanan (SPPG) yang tersebar di seluruh Indonesia.

“Sejauh ini, hanya ada 244 unit layanan yang telah tumbuh di 33 provinsi. Ketika kami hanya meluncurkan 190 di 26 provinsi, itu di 33 provinsi hari ini,” katanya.

“Alhamdlillah, ini dimulai, sebagian besar masyarakat umum halus, tetapi, tentu saja, kita benar -benar membutuhkan keterlibatan semua pihak, termasuk BPA, karena BPA dapat meringankan, dan kemudian mengevaluasi dengan aspek penyegaran keamanan pangan,” katanya.

Selain kesehatan, program ini diharapkan memiliki dampak ekonomi positif di daerah, karena setiap unit layanan membahas RP8-10 miliar per tahun.

“Sekitar 85 persen uang digunakan untuk membeli bahan baku dari pertanian, dan 10,5 persen untuk membayar ibu yang bekerja. Efek ekonomi ini akan sangat besar. Dan karena itu adalah kegiatan yang sangat besar. Itu berlangsung sehari, itu benar -benar Perlu menjadi dimasukkannya semua pihak, “katanya. (Ant / EBS) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top