LEMBARAN NEWS Sepak Bola seperti ‘Agama’ Menggema Berkaca dari Kontroversi Wasit Laga Timnas Indonesia Kontra Bahrain

disinfecting2u.com – Laga Timnas Indonesia melawan Bahrain diwarnai dengan serangkaian wasit kontroversial yang dipimpin oleh wasit Oman Ahmed Al-Khaf, dengan netizen berkomentar bahwa wasit Ahmed Al-Khaf “menyukai sepak bola sebagai agama kedua”. Timnas Indonesia menjadi wasit sementara dunia berpihak pada Bahrain.

Hasil imbang Timnas Indonesia dengan Bahrain di Grup C babak ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 tak lepas dari keputusan wasit kepala Ahmad Al Kafi.

Banyak yang mengklaim Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) memilih Ahmed Al Ghab sebagai presiden tak terpisahkan untuk laga Indonesia kontra Bahrain.

Presiden AFC Sheikh Salman Bin Ibrahim Al Khalifa juga menarik perhatian karena salah satu anggota yang dipilih, Ahmed Al Gaff, berasal dari dunia Arab.

Pertandingan antara Bahrain dan Indonesia dipimpin oleh wasit Oman Ahmed Al Kauf. (Kompilasi foto oleh tim TVNews)

Hal ini mengakibatkan netizen berbeda pendapat tentang alasan Nabi berasal dari Arab.

Ini Alasan Nabi Muhammad diutus ke Arab karena Jahil*, kata @jhgxxx di Instagram @afcasiancup pada Jumat (10/11/2024).

Ingat, Rasulullah (SAW) bersabda, ‘Pelakunya bukan dari kelompok kami,’ dan kamu akan mempertanggungjawabkan perbuatanmu di akhirat nanti,” jelas @rizxxx.

Seperti dilansir disinfecting2u.com melalui Sumantolkurdubi, Jumat, sepak bola selalu menjadi sorotan dan dikaitkan dengan agama.

Sebagian masyarakat Timur Tengah menjadikan sepak bola sebagai ‘agama kedua’ mereka.

Hal ini terutama terjadi di negara-negara Timur Tengah, mengingat olahraga sepak bola lebih populer dibandingkan bidang lainnya.

Sepak bola dapat merevitalisasi masyarakat Timur Tengah dan menciptakan lingkungan baru.

Meski kelompok Salafi menyebut panahan lebih “olahraga Islami” dibandingkan sepak bola. Tak hanya itu, kaum Salafi juga menganggap menembak anak panah sebagai “Sunnah Nabi”.

Banyak fakta yang menunjukkan bahwa sepak bola ibarat agama di Timur Tengah karena hadirnya stadion serba guna.

Terdapat sebuah aula yang berfungsi sebagai masjid tempat mereka dijadikan tempat berkumpul.

Grup menciptakan struktur pengikut setia yang hierarkis dan berbasis komunitas, aktor yang berpartisipasi dalam permainan.

Mereka sering melakukan praktik ritual berbasis doa sebelum pertandingan dimulai untuk memastikan kesuksesan baik bagi pemain maupun pendukung.

Dari situlah fenomena “agama sepak bola” masuk ke kawasan Timur Tengah. Meskipun daerah lain juga mempraktikkan hal ini.

Mayoritas orang Arab dan Muslim yang tinggal di Timur Tengah dan Afrika Utara belum pernah melihat hal baru seperti sepak bola.

Sepak bola telah menjadi bagian dari sejarah, tradisi, dan budaya jauh sebelum bangsa dan negara terbentuk.

Ambil contoh sepak bola Arab Saudi, sudah ada sejak tahun 1927. Asosiasi Sepak Bola Nasional mereka baru dibentuk pada tahun 1956.

Sepak bola telah menunjukkan pertumbuhan yang sangat pesat dan menyerupai industri olahraga dengan ambisi yang serius di banyak negara Timur Tengah.

Dari Arab Saudi, Mesir, Qatar hingga Uni Emirat Arab, sepak bola telah menjadi sektor bisnis utama.

Belakangan ini banyak pesepakbola dunia yang memperkuat klubnya dengan bermain di kompetisi Arab Saudi. Misalnya, Cristiano Ronaldo memulai karir sepak bolanya di sana, menginspirasi para pesepakbola bintang untuk menguji permainan mereka di dunia Arab.

(pil)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top