disinfecting2u.com – Kisah balas dendam Serda Ucok atas pembunuhan gangster di Lapas Sebongan menghebohkan publik saat itu.
Pada tahun 2013, Serka Heru Santoso, seorang prajurit Copas, dibunuh secara brutal oleh komplotan preman di Hugo’s Cafe.
Peristiwa tersebut terjadi pada 19 Maret 2013 pukul 02.30 WIB di Warung Hugo, Jalan Adisusipto Sleman, Yogyakarta.
Saat itu, gangster terkenal Dickie Ambon yang sangat sadis sedang berada di kafe bersama gengnya.
Kebetulan, dua anggota Kopass, Heru dan Allen, juga ada di kafe itu.
Tak tahu akar masalahnya, dua anggota Kopass, Heru dan Allen, bergabung dengan sekelompok preman, Dicky Ambon cs.
Namun, Heru dan Dicky curiga ada masalah saat berada di belakang mistar.
Setelah konflik, akan terjadi perkelahian.
Kerusuhan berlanjut hingga puncaknya ketika Dicky Ambon dan temannya Dedi melemparkan botol minuman keras ke kepala Heru.
Para preman juga menusuk dada kiri Heru dengan pecahan botol. Namun versi lain, Dedi menikam korban dengan batik.
Para pelaku intimidasi tidak berhenti melihat orang-orang yang tenggelam, namun tetap melanjutkan aksinya.
Upaya rekan kerja Heru dan beberapa orang lainnya untuk menghentikan perkelahian tidak membuahkan hasil.
Heru akhirnya dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tidak tertolong.
Kabar meninggalnya Serka Heru sampai ke telinga anggota Kopass, termasuk Serda Ukok.
Serda Ukok akhirnya mengumpulkan fakta tentang preman yang secara tragis menyerang Serka Heru.
Setelah dihimpun fakta-fakta tersebut, terungkap salah satu preman yang mengancam Serka Heru adalah Dicky Ambon atau bernama lengkap Hendrik Benjamin Angel Sahetapy.
Ternyata Dicky Ambon memang pembunuh dan menuntut.
Operasi balas dendam penjara Sebongan
Serda Ukok dan kawan-kawan yang berjumlah 12 prajurit TNI akhirnya menyusun strategi untuk membalas dendam terhadap pelaku kematian Serka Heru.
Artinya, pada Sabtu, 23 April 2013, 12 anggota Kopassus mendatangi Lapas Sebongan dengan senjata lengkap.
Anggota TNI yang mengenakan masker dan rompi dengan cepat menguasai gedung penjara.
Tak butuh waktu lama bagi anggota untuk mengetahui keberadaan Dicky Ambon.xr
Sesampainya di Rutan, Serda Sugeng dan Koptu Kodik berjaga, dan Serda Ukok masuk sel dengan membawa senjata AK-47.
“Itu bukan bandnya Dickie,” kata Serda Ucok.
Mendengar perkataan tersebut, para narapidana langsung berpisah hingga ketiganya tetap berada di sisi kanan.
Ketiga pria itu mengangkat tangan dengan ngeri.
Namun senjata AK-47 langsung menembak tanpa berkata apa-apa dan menewaskan tiga orang.
Setelah itu, senjata yang dibawa Serda Ukok tersangkut. Dia kemudian keluar untuk bertukar senjata dengan rekan-rekannya yang kembali masuk untuk mencari penjahat yang tersisa.
– Dimana penjahat lainnya? – tanya Serda Ukok.
Puluhan narapidana menjauh, hanya menyisakan satu penjahat, Ade, yang menggigil di depan pintu kamar mandi.
Serda Ukok dengan cepat menyelesaikan misi kejamnya, dan Ade langsung mati.
Anggota Copas kemudian mengambil rekaman CCTV untuk menghilangkan barang bukti.
Seluruh proses memakan waktu 10-15 menit.
Jangka waktu yang singkat ini menunjukkan bahwa pelakunya adalah orang-orang terkenal.
Penyerangan Lapas Sebongan langsung menjadi berita utama di berbagai media.
Selama sepekan, polisi berusaha mengidentifikasi pelaku penyerangan.
Terakhir, TNI membeberkan hasil pemeriksaan pada minggu kedua dan pelaku penyerangan di Lapas Sebongan diketahui merupakan anggota Kopassus.
Pelaku penyerangan, Serda Ukok, divonis 11 tahun penjara.
Dan Serda Sugeng divonis 8 tahun, Koptu Kodik 6 tahun. Berita terkini tentang Serda Ucok
Serda Ukok yang sudah 11 tahun mendekam di penjara akhirnya bisa bernapas lega.
Beberapa waktu lalu, Serda Ukok dikabarkan kembali bergabung dengan satuan Kopass.
Dengan kata lain, Unit Intelijen atau Kelompok Intelijen 3/Sandhi Yudha bermarkas di Sijantung, Jakarta Timur.
Namun pemberitaan masuknya Serda Ukok belum dimaknai secara tepat.
Satuan Kopassus ini dikenal dengan misi perang rahasianya yaitu “Operasi Terselubung”.
Termasuk kemampuan intelijen dan kontra pemberontakan.
Pasukan ini berpartisipasi dalam berbagai operasi di dalam dan luar negeri.
Salah satu operasi yang sukses adalah saat operasi rahasia di Belanda.
Tak lama kemudian, muncul foto pertemuan Serda Ukok dengan ustadz kondang Gus Miftah.
Di tahun 2021 ini, terlihat foto Serda Ukok sedang tersenyum bersama seorang pria di depan pintu.
Pada bagian belakang Serda Ukok terdapat tulisan Balai Satya Kartika.
Maklum Balai Satya Kartika beralamat di Kodim 0703/Cilacap, Jl Jenderal Sudirman No.D-1 Cilacap.
Meski tak berseragam TNI, Serda Uko tetap dikenal warganet.
Sayangnya, foto tersebut kini telah dihapus oleh pemilik akun. (um)