Wamentan Tekankan Pentingnya Kecepatan Pelaporan Kasus PMK

JAKARTA, TVOnews.com – Wakil Menteri Pertanian (Wuamentan) Sudario menekankan bahwa tingkat pelaporan sangat penting jika ada tanda -tanda masalah penyakit bibir dan kuku (PMK) di ternak. Langkah ini diperlukan untuk memastikan penanganan yang cepat untuk mencegah penyebaran penyakit pada ternak lainnya. Pemrosesan, Surbaya, Jawa Timur, seperti pernyataan yang diterima pada hari Selasa di Jakarta.

Sudario melaporkan bahwa pelaporan cepat memungkinkan karyawan untuk memisahkan dan merawat segera sesuai dengan protokol. Hewan yang terinfeksi akan diisolasi ke tempatnya dan diarahkan segera untuk mengurangi risiko penularan.

“Laporan cepat akan membantu karyawan mengambil isolasi dan perawatan sesuai prosedur yang diterapkan,” katanya.

Sudarono juga menarik bagi petani, terutama di Jawa Timur, segera memvaksinasi ternaknya. Menurutnya, vaksinasi reguler dapat meningkatkan daya tahan dan kesehatan ternak sambil mencegah penularan epidemi PMK, yang menyebabkan kerusakan besar.

“Orang yang memiliki ternak untuk menyimpan vaksin mereka. Anda tidak perlu menunggu pemerintah membantu, karena volume distribusi vaksin yang disediakan oleh pemerintah sekali lagi tidak dapat menjangkau semua orang, “katanya.

Wakil Menteri mengatakan bahwa vaksin PMK dapat diperoleh melalui layanan pemuliaan hewan setempat atau dapat dibeli secara mandiri dengan harga kurang dari seribu Rp 50. 

Dia menyarankan para petani untuk tidak sepenuhnya bergantung pada bantuan negara, karena jumlah vaksin yang tersedia hanya 4 juta dosis, sedangkan populasi ternak di Indonesia jauh lebih banyak.

“Biaya sapi adalah RP. Bukannya kita mengurangi nilai rupee, tetapi itu adalah nilai yang sama dari 1 paket rokok, kan?

“Jadi, pergi nanti, setiap kantor memiliki vaksinasi yang sebenarnya kami berikan secara gratis, tetapi kami juga beralih kepada mereka yang belum terpengaruh oleh PMK, maka jangan menunggu sampai mereka mengalami vaksinasi tidak terjadi, itu tidak terjadi, itu tidak terjadi, itu tidak terjadi, itu tidak terjadi, itu tidak terjadi, itu tidak terjadi, itu tidak terjadi, Tidak dapat dimengerti, “tambahkan wakil menteri.

Sudiono juga mengingatkan pentingnya kesadaran publik dalam tanggung jawab menghentikan penyebaran PMK. Pemerintah telah menyediakan program vaksinasi gratis melalui lembaga yang berafiliasi, tetapi pekerjaan aktif juga diperlukan oleh petani untuk melindungi kesehatan ternak.

Selain vaksinasi gratis oleh departemen, petani didorong untuk mengambil inisiatif untuk vaksinasi independen. Ini untuk melindungi ternak Anda dari kerugian besar karena PMK. (Ant/NSP)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top