Denpasar, tvonenws.com – Kepala gen kepolisian nasional. Listy Sigit Prabowo bereaksi terhadap penggunaan senjata api (Senpi) dan terlibat dalam polisi. Polisi yang akan mengevaluasi penggunaan senjata api (Senpi) di polisi.
Menurut ALGEM, polisi sudah memiliki prosedur atau aturan konstan untuk menggunakan senjata api.
“Saya pikir kami sudah memiliki prosedur. Saya meminta staf yang dilengkapi dengan senjata, untuk penilaian pertama dan secara berkala,” kata daftar umum setelah Jumat (20/12) pada tahun 2024 lilin untuk Bali.
“Saya meminta agar ini disadari, itu menjadi sup. Jadi ketika ada anggota yang kami miliki, bahwa kami menunjukkan semua peringkat ketika kami peduli dengan proses kami,” tambahnya.
Listyo umum mengklaim bahwa bagi anggota yang melanggar penjahat dan etika, ini pasti akan kaku. Dia juga meminta Kapolda di Indonesia untuk melakukan kontrol yang lebih ketat atas penggunaan senjata api untuk anggotanya.
“Jadi, ketika kami memperkenalkan pelaku, kami juga memproses etika, kami ingin menyinggung. Namun, bahkan untuk meningkatkan, tentu saja, membuat ketat, mengikuti penilaian yang lebih ketat, sehingga Anda akan lebih ketat.
Setelah beberapa saat, ada sejumlah kasus dengan penembakan yang melibatkan petugas polisi. Di antara mereka adalah anggota polisi di Palangka-Ray, brigade jenderal Anton Kranava nettance, yang menembak pada hari Rabu (27 November) atas nama Uritsandi dan mencuri ekspedisinya di wilayah Katingan, Kalimantan Tengah.
Kemudian kepala departemen kepolisian South Solok Dazang Iskandar menerbitkan pengalamannya tentang penyelidikan kriminal Petugas Polisi Solok Selatan Unmen Rayanta Ulshar pada hari Jumat (11/22).
Penembakan kering meningkat menjadi anggota SEMRANG DETECTIV, nama Detektif Polisi (38) menembak Gamma Rizkynata Oktavandy (17), SMK 04 Siswa Semorang Minggu (11/24). (Awt/far)