Jakarta, Berita Talon. Compant telah meminta Departemen Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PPMI) untuk berpartisipasi penuh dalam penyelidikan operator perjudian online independen di Filipina.
Dalam survei mengenai kasus ini, pakar pekerja migran Indonesia, Jakarta, mengatakan kepada Menlu bahwa pemerintah Filipina sedang memerangi dan memperkuat pelecehan terhadap pekerja migran. Pemerintah Filipina membentuk Kementerian Pekerja Migran (DMW) tahun lalu dan itu didukung dan dijamin oleh lembaga pemerintah Filipina lainnya, menjamin kesejahteraan pekerja migran di Filipina. .
“Akhirnya orang-orang yang telah diistimewakan selama bertahun-tahun” mampu mengungkap persoalan imigran ilegal dan legal di Tanah Air. Dan dia berkata Saya diarahkan ke halaman intra.
Departemen Hubungan Internasional Polri melaporkan bahwa 569 warga negara Indonesia bekerja sebagai penjudi online tidak terampil di Filipina.
Kasus ini terungkap ketika polisi menangkap turis LEFOWISWACS di Cebu pada akhir Agustus di Cebu LEFOWISWACS di akhir pejabat Serampipin yang sedang mencari perjudian asing.
Prinsip PPIM mengasumsikan bahwa kepolisian, Kementerian Luar Negeri, dan Pemerintah Imigrasi bersikeras untuk melakukan deteksi terhadap WNI.
SBMI merekomendasikan agar setiap agen asal menggunakan kasus Filipina sebagai pintu gerbang untuk mencari tahu apakah mereka dapat membantu lembaga yang menghubungkan pekerja migran Indonesia. Pasalnya, aksi broker yang berkeliling Filipina semakin marak.
Ia mengatakan, hal ini menjadi masalah karena dokumen dispensable TKI perbatasan memungkinkan WNI bekerja tanpa pengawasan.
“Pembentukan fasilitas PPAMI merupakan perkembangan yang luar biasa. SBI sangat mendukung. Tapi kita harus bersabar. Kita yakin negara kita masih rentan terhadap pengawasan. Katanya. (Asosiasi/Anak di Bawah Umur)