Jakarta, disinfecting2u.com – Menteri Pertanian sekaligus Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusran Wahid mengatakan proyek transfer elektronik (HT) berhasil menghasilkan Rp 882,7 triliun melalui verifikasi 2024. Kapasitas pengiriman mencapai 1.787.501 dengan total nilai Rp 882,7 triliun. “Secara ekonomi investasi di daerah meningkat dan pertumbuhan ekonominya mencapai 40 persen dari total,” kata Nusran di Jakarta, Selasa.
Hipotek adalah suatu kontrak berupa tanah atau harta benda lainnya yang digunakan peminjam untuk membayar utangnya kepada kreditur. Mulai tahun 2019, Kementerian ATR/BPN meluncurkan layanan transfer elektronik sebagai bagian dari digitalisasi pelayanan pertanahan.
“KPR merupakan sertifikat tanah (pinjaman) dan membuat banyak keluarga bergantung pada tanah,” jelas Nusran.
Selain memberikan dampak ekonomi yang besar, layanan HT elektronik juga membantu meningkatkan kualitas lahan dan pelayanan sosial.
Pada tahun 2024, Kementerian ATR/BPN merencanakan total 8.058.650 berkas pekerjaan, jumlah tertinggi dalam 10 tahun terakhir.
“Mungkin ini pekerjaan tertinggi dalam 10 tahun terakhir, karena dari tahun 2015 hingga setidaknya tahun 2023, pekerjaan tertinggi hanya 6,6 juta. Pada tahun 2024, dari 8 juta tersebut, akan ada 3.740.908 pekerjaan teratas yang berhubungan dengan berita dunia,” kata Nusran. .
Hak peralihan dapat berlaku pada berbagai jenis hak atas tanah, antara lain:
Kepemilikan,
Kemampuan untuk mengembangkan,
Izin mendirikan bangunan,
Menggunakan hak atas tanah negara yang harus didaftarkan dan dialihkan.
Permohonan izin penyerahan secara elektronik hanya dapat dilakukan oleh mitra yang terdaftar di database ATR/BPN Kementerian. Proses ini dikelola melalui Aplikasi Layanan Elektronik HT yang dapat diakses di https://htel.atrbpn.go.id.
Nusran berharap kelanjutan digitalisasi pekerjaan ini dapat mempercepat proses pengelolaan lahan dan memberikan manfaat langsung kepada pelaku dan masyarakat. (Semut/NSP)
