Jakarta, disinfecting2u.com – PT Freeport Indonesia mendapat pendanaan hingga US$100 juta per tahun untuk kegiatan penyadaran masyarakat terkait operasionalnya di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah,” kata Project Management Office PT Freeport Indonesia, Andriyana Saputro di Kompleks Kuala Kencana, Kabupaten Mimika, Papua Tengah pada Kamis (12/12/2024).
Ia menyatakan, program investasi sosial akan berlangsung hingga tahun 2041.
Untuk tahun 2024, total investasi korporasi diperkirakan mencapai 151,9 juta dolar AS.
Selama 31 tahun terakhir (1992-2023), total belanja investasi sosial perusahaan telah mencapai $2,1 miliar.
Pada tahun 2023, biaya investasi sosial diperkirakan sebesar 122 juta. Pada tahun 2022 sebesar 122,3 dolar AS pada tahun 2021 menjadi 109,3 dolar AS pada tahun 2020 menjadi 60,7 dolar AS pada tahun 2019 menjadi 62,8 Euro dolar.
Andriyana menyatakan pada tahun 2023 anggaran pendidikan mencapai 31,6%, kesehatan 18,8%, perekonomian 15,5%, infrastruktur 7,7%, hubungan dengan pemangku kepentingan 4,2%, dan mendukung kegiatan kebudayaan, olah raga, dan sosial mencapai 17,5%. dan kategori lainnya sebesar 4,8%.
Ia menjelaskan beberapa program investasi sosial seperti Program Kesehatan Desa, Rumah Sakit Kemitraan Masyarakat, pengendalian malaria dan penelitian kesehatan dasar.
Selain itu, ada juga rencana untuk membangun asrama, memberikan beasiswa, mengangkat guru kontrak, mengembangkan sekolah kejuruan, program untuk mendukung usaha kecil, menjual ikan dan produk pertanian, dan menyediakan air bersih, melestarikan dan mempromosikan budaya Komoro dan sekitarnya pengembangan Akademi Sepak Bola Papua.
Ia juga menyatakan, ada dua suku besar yang mempunyai hak budaya di Mimika, yakni suku Amungme dan suku Komoro. Selain itu, masih banyak keluarga lain yang mempunyai ikatan kekerabatan di sekitar tempat kerja perusahaan.
Pada tahun 2020, terjadi pertumbuhan penduduk di Mimika sebesar 5 persen, sedangkan pertumbuhan nasional hanya sebesar 1,25 persen.
Imigrasi yang tinggi merupakan faktor yang berkontribusi terhadap pertumbuhan penduduk yang cepat, yang menciptakan persaingan untuk mendapatkan sumber daya dalam negeri dan meningkatkan permintaan terhadap layanan publik. (nsp)