disinfecting2u.com – Almarhum Syekh Ali Jaber pernah menjelaskan dua amalan yang dapat membantu manusia terhindar dari siksa kubur, Syekh Ali Jaber menjelaskan bahwa setiap manusia akan mati dan menghadapi siksa kubur dari Allah. . SWT.
Syekh Ali Jaber menunjukkan dua tindakan mendasar tersebut, ia tidak ingin umat Islam mendapat siksa dari Allah SWT melalui siksa kubur.
“Latihan ini sungguh ampuh,” kata Syekh Ali Jaber dalam ceramah yang dikutip dari kanal YouTube Dakwah Media, Kamis (9/1/2025).
Setiap manusia pasti mempunyai keinginan yang besar setelah mati untuk dimasukkan ke surga di akhirat kelak.
Manusia mengetahui bahwa siksa kubur merupakan ujian berat dalam perjalanan menuju akhirat.
Siksaan kubur akan lebih berat dalam menghukum manusia atas amal yang dilakukannya selama hidup di bumi.
Surat Al An’am ayat 93 memuat rangkuman dalil-dalil Al-Qur’an tentang siksa kubur bagi orang yang zalim dan pendusta, Allah SWT berfirman:
وَمَنْ اَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرٰى عَلَى اللّّهput قَالَ وُوْحِيَ اِلَيَّ وَلَمْ يُوحَ ِلَيْهِ شَيْمُمَنِ ْسَّلَمْ سَلَمْ سَّلَمْ فَلَيْسِمَنِ آ اَنزَلَ Tuhan memberkatimu Tuhan memberkatimu
Artinya: “Siapakah yang lebih zalim dari pada orang-orang yang berdusta kepada Allah atau yang mengatakan: “Ini telah diwahyukan kepadaku”, padahal tidak diwahyukan sedikit pun kepada orang-orang yang berkata: “Aku akan mendatangkan apa yang diperintahkan Allah. Andai saja kamu dapat melihat orang-orang zalim ketika mereka meninggal, dan para malaikat menampar tangan mereka (berkata kepada mereka): Selamatkan jiwamu! “Pada hari ini kamu akan disiksa dengan siksa yang sangat ringan karena kamu mengucapkan (perkataan) kepada Allah yang tidak benar dan (karena) kamu menyombongkan ayat-ayat-Nya.”
Siksa kubur merupakan siksa peringatan bagi manusia sebelum ditinggalkan di akhirat sebagaimana disebutkan dalam surat As Sajdah ayat 21, Allah SWT berfirman:
Dan
Artinya: “Sesungguhnya Aku akan mendatangkan kepadamu beberapa siksa yang dekat (di dunia) sebelum siksa yang besar (di akhirat) agar mereka kembali (ke jalan yang lurus). (QS. As Sajda, 32:21).
Namun, manusia dengan mudah terhindar dari siksa kubur karena adanya pengingat dalam penafsiran ayat ini.
Orang-orang tersebut, khususnya umat Islam, cukup melakukan berbagai amalan dan tetap beribadah kepada Allah SWT sebagai jaminan tidak mendapat siksa kubur.
Tindakan ini akan menjadi penawar dan mencegah Malaika Munkar dan Nakir menghukum orang mati melalui proses penderitaan yang luar biasa.
Lantas, apa saja dua tindakan pencegahan siksa kubur yang paling mujarab menurut Syekh Ali Jaber?
Syekh Ali Jaber mencatat, kebiasaan pertama yang diinginkannya adalah membaca Al-Qur’an agar membaca kitab suci dapat membawa kebaikan bagi umat Islam.
“Membaca Al-Qur’an hendaknya menjadi rutinitas setiap saat atau kapan pun,” jelasnya.
Mantan Imam Besar Masjidil Haram ini sangat memahami bahwa orang beriman tidak punya waktu untuk mengamalkan Al-Qur’an.
Ia membeberkan solusi menjadikan Al-Qur’an sebagai kebutuhan sehari-hari di tengah kesibukannya.
“Setidaknya awali harimu dengan membaca Al-Qur’an dan akhiri harimu dengan membaca Al-Qur’an,” jelasnya.
Namun mantan hakim Indonesia Hafizh mengingatkan, saat membaca Al Qur’an jangan lupa membaca Surat Al Mulk.
“Karena jika umat Islam rutin membaca Surat Al Mulk, Insya Allah akan selamat dari siksa kubur,” jelasnya.
Syekh Ali Jaber mengatakan, Surah Al Mulk hendaknya menjadi amalan rutin sebelum tidur, mengingatkan bahwa tidak ada seorang pun yang tahu kapan akan meninggal.
Para ulama besar yang lahir di Madinah melakukan latihan kedua. Persembahan Pagi mengundang para malaikat yang beruntung untuk menyebutkan hadiahnya.
Dua orang bidadari turut serta dalam salat atas perintah Allah SWT sekaligus mencatat amalan pagi bersedekah yang dilakukan pada subuh Sadiq.
“Ya Allah, jadikanlah perubahan yang lebih baik bagi mereka yang memanfaatkan waktu subuh,” ujarnya.
Syekh Ali meminta agar amalan shadiq subuh yang paling baik dilakukan setelah shalat subuh.
“Banyak manfaatnya menyembuhkan penyakit, mengabulkan keinginan, mempermudah,” ujarnya.
(bertepuk tangan)