Berkedok Sebagai Penjual Kain, Markas Judi Online di Kota Bandung Digerebek Polisi 

Bandung, disinfecting2u.com – Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polrestabes Bandung menggeledah rumah yang menjadi kantor promosi judi online dan situs judi di Kompleks Kecamatan Muara Baru, Jalan Muara Indah, Kota Bandung, Jawa Barat. 

 

 

Untuk menyamarkan aktivitasnya, pelaku menyamarkan rumah yang dijadikan markas promosi perjudian online berkedok penjualan tekstil. 

 

 

Terlihat di pintu masuk rumah dan di ruang depan terdapat karung-karung kain dan pakaian. Namun saat berada di dalam ruangan, Anda akan melihat meja yang tertata rapi yang digunakan sebagai ruang admin untuk mempromosikan perjudian online. 

 

 

Selain itu pada ruangan ini terdapat ruangan khusus yang digunakan sebagai pengawas operasional perjudian online. 

 

 

Kapolrestabes Bandung Kompol Budi Sartono mengatakan, pembongkaran markas judi online tersebut terjadi karena Satpol PP mencurigai rumah tersebut hanya kamuflase dengan menggunakan penjualan kain untuk mengelabui kegiatan promosi perjudian. 

 

 

 “Kami mendapat informasi dari masyarakat wilayah Bojongloa Kidul ada rumah yang disembunyikan sebagai toko pakaian namun ternyata menjadi tele admin dan tele marketing perjudian online,” kata Budi di lokasi kantor perjudian online. . , Kamis (21/11/2024).

 

 

Budi mengatakan, tersangkanya ada lima. Mereka antara lain supervisor atau pengawas berinisial FG dan empat orang telemarketer.

 

 

Dia mengatakan kantornya telah mengoperasikan server di Kamboja selama dua tahun. Penghasilannya berkisar Rp 300 juta hingga Rp 500 juta per bulan.

 

 

Jadi semua link (situs judi online) ke luar negeri, ini link situs judi online, kata Budi. 

 

 

Kata Budi, admin dan supervisor mendapat bayaran dari link yang diklik orang. Selanjutnya, pihaknya akan mengusut dan mengembangkan lebih lanjut kasus tersebut. 

 

 

Salah satu tersangka FG mengaku kantornya sudah dua tahun mengoperasikan situs judi online. Jumlah pegawai yang semula 17 orang kini masih berjumlah empat orang.

 

 

Omzetnya Rp 300 juta, tapi kalau ramai bisa Rp 500 juta, katanya.

 

 

Sementara itu, FG mengaku gaji yang diterima ditambah bonus mencapai Rp 8 juta. 

 

 

(mereka)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top