Jakarta, disinfecting2u.com – Menteri Koordinator Pemberdayaan Sosial (Perdana Menteri) Muhaymin Iskandar menyatakan pemberian bantuan sosial (bansos) oleh pemerintah memberikan prioritas kepada masyarakat yang memenuhi tiga kriteria utama, yakni masyarakat sangat miskin, masyarakat miskin, dan masyarakat miskin. .
“Bantuan sosial terutama untuk masyarakat miskin. Ada tiga tingkatan untuk semua masyarakat miskin. Jadi ini yang menjadi prioritas pemerintah,” ujarnya, Sabtu malam (30/11/2024) di Jakarta.
Muhaymin menjelaskan, APBN merupakan jaring pengaman distribusi manfaat sosial bagi mereka yang memenuhi ketiga kriteria tersebut.
Oleh karena itu, jika ada APBN, maka bansos merupakan jaring pengaman untuk mencegah ancaman terhadap kehidupan masyarakat, ujarnya.
Kementerian Koordinator Pemberdayaan Masyarakat berupaya meningkatkan pendanaan bantuan sosial untuk memberdayakan masyarakat miskin melalui efisiensi dan efisiensi program yang lebih baik dalam APBN.
Meskipun jumlah pasti peningkatan pendanaan belum ditentukan, langkah ini diharapkan dapat meningkatkan penyaluran bantuan sosial untuk membantu masyarakat yang secara ekonomi lemah menjadi lebih produktif, kata Muheimin.
Dalam agenda Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun 2024 di Bogor pada 7 November 2024, Menteri Koordinator Muhaimin İskender berharap ada alokasi dana bansos sebesar Rp 100 triliun pada tahun 2025.
“Kita berharap ini berhasil dan setidaknya kita berdoa semoga bansos di tahun 2025 akan lebih banyak lagi. Kita harapkan bisa mencapai Rp 100 triliun,” ujarnya.
Sementara itu, pemerintah mengubah paradigma bantuan sosial menjadi program pemberdayaan yang menyasar 8,3 persen penduduk Indonesia atau sekitar 23-24 juta jiwa. Sekitar 2,3 juta orang tergolong dalam kemiskinan ekstrem.
Bentuk program pemberdayaan tersebut berupa edukasi, akses permodalan, penciptaan pasar, peningkatan kelas UMKM, peningkatan kelas lembaga perekonomian masyarakat khususnya ketersediaan bahan baku industri.