Washington, disinfecting2u.com – Sekitar 100.000 warga Palestina telah meninggalkan Gaza utara, menurut PBB.
Mereka kini mencari perlindungan di sekolah, gedung atau tempat penampungan di Kota Gaza.
Hal ini diumumkan oleh juru bicara Stephane Dujarric.
“Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) memperingatkan bahwa hampir semua barang dan jasa kemanusiaan telah ditangguhkan di Jalur Gaza utara,” kata Dujarric, Jumat (11/1/2024).
Dia melanjutkan: “Situasi ini disebabkan oleh pengepungan oleh pasukan keamanan Israel, terbatasnya pasokan dan perpindahan pekerja bantuan.
Dujarric mengatakan diperkirakan 75.000 orang masih berada di Jalur Gaza utara.
“Tidak ada listrik atau bahan bakar sejak 1 Oktober, dan hanya dua dari delapan sumur air di kamp pengungsi Jabalia yang masih berfungsi, meski hanya sebagian,” ujarnya.
Ada laporan sebelumnya bahwa Israel melanjutkan serangannya ke Gaza setelah serangan kelompok Hamas pada 7 Oktober tahun lalu, meskipun Dewan Keamanan PBB menyerukan gencatan senjata segera.
Lebih dari 43.200 warga Palestina tewas dalam serangan itu. Kebanyakan dari mereka adalah perempuan dan anak-anak, dan lebih dari 101.800 orang terluka. (semut/nsi)