Jakarta, disinfecting2u.com–Pemain timnas Indonesia Ragnar Oratmangoen mengatakan, saat pertama kali datang ke Indonesia, ada seseorang yang ia takuti. siapa dia lihat di bawah.
Angka tersebut tentu sangat diapresiasi oleh Ragnar Oratmangoen. Selain itu, ia memiliki banyak pengalaman sepak bola.
Ragnar Oratmangoen yang akrab disapa Wak Haji mengaku terlambat saat pertama kali bertemu Timnas Indonesia.
Jadi kami tidak bisa ngobrol lama karena sudah waktunya makan malam.
Namun merasakan kehangatan timnas Indonesia, mereka langsung menyambutnya. Orang yang awalnya ia takuti adalah Pelatih Shin Tae-yong atau biasa disapa STY.
Ragnar Oratmangoen, dari YouTube Soccer77, Minggu (11/10/2024), mengatakan, “Saat pertama kali saya terlambat latihan, teman-teman saya sedang makan.”
“Bagaimana mereka menyambutmu saat itu?” tanya Mamat selaku pembawa acara podcast.
Wak Haji berkata: “Semuanya baik-baik saja dan saat itu karena pengaturan makan malam. Tapi saya langsung menyapa Pelatih ShinTae-yong.” Seiring berjalannya waktu, Ragnar Oratmangoen mengaku menyadari bahwa ketakutan pada awalnya hanya bersifat sementara.
“Awalnya aku takut sama dia (STY), pertama kali aku melihatnya di malam hari,” kata Ragnar.
“Pada dasarnya semuanya berjalan baik ketika kami sampai di sini,” katanya.
Perlu diketahui, trainer Shin Tae-yong yang awalnya diintimidasi oleh Ragnar Oratmangoen mungkin juga merupakan hal yang biasa kita lakukan saat pertama kali bertemu dengan orang (baru).
Nomor STY sangat populer di Indonesia, selain itu merupakan bapak dari Garuda Group. Namun ada pula pendidik yang berkeinginan mempelajari dan memahami budaya dan agama Islam.
Hal tersebut diumumkan oleh pelatih asal Korea yang pertama kali datang pada tahun 2019.
“Saat pertama kali datang ke sini, saya mencoba memahami budaya Islam,” kata Shin Tae-yong seperti dikutip Sportalkorea.com.
“Dokter muslim juga ada di Jakarta. Saya mengajaknya mendengarkan budaya Islam selama kurang lebih tiga jam.”
Dalam konteks ini, ia mempelajari budaya Indonesia dan agama Islam. Shin Tae-yong menyadari jam latihannya disesuaikan dengan waktu sholat.
“Saya berjanji para pelatih dan atlet lokal akan menghormati waktu salat mereka,” tegas Shin.
“Dengan ini saya berkompromi dengan sebagian orang yang mengatakan ibadah boleh dilakukan pada waktu tertentu. Saya melakukannya dengan baik tanpa merasa tidak nyaman dalam praktiknya,” ujarnya. (kl)
Waallahualaam