Dosa Auto Rontok  dan Doa Akan Dikabulkan Jika Lakukan Amalan Ini di 15 Menit Jelang Subuh, Kata Ustaz Adi Hidayat

disinfecting2u.com – Ustaz Adi Hidayat (UAH) menjelaskan olahraga terbaik dilakukan 15 menit sebelum fajar.

Ustaz Adi Hidayat mengatakan, karena 15 menit menjelang subuh adalah waktu yang khusus untuk menunjukkan rahmat Allah, jika bermeditasi maka dosa akan terhapus dan doa akan terkabul.

Namun sebelumnya, Ustaz Adi Hidayat mengingatkan kita untuk tidak mencobai akhirat dunia saat melakukan meditasi.

Namun melakukan segala sesuatunya karena Allah SWT, dan Allah SWT akan membalasnya dengan baik, apa yang terjadi 15 menit sebelum fajar?

Ustaz Adi Hidayat menjelaskan, saat itu sedang sahar.

UAH menjelaskan: “Ketika Allah mengirimkan rahmat-Nya.”

Oleh karena itu, Ustaz Adi Hidayat menyarankan setiap umat Islam untuk melakukan meditasi ini saat sahar.

Sunnah kedua adalah meditasi sebaiknya dilakukan pada sepertiga terakhir.

“Tahajjud adalah Sunnah pertama, maka Sunnah kedua tidak boleh dilupakan,” kata UAH.

Lalu apa sunah kedua Ustaz Adi Hidayat di bagian kedua malam itu?

UAH menegaskan: “Jangan tinggalkan sunah yang kedua yaitu istighfar.”

Dalam firmannya, Allah SWT memerintahkan hambanya untuk beristighfar.

Istighfar adalah ritual zikir memohon ampun kepada hamba Allah Ta’ala, dan menurut Ustaz Adi Hidayat (UAH), adalah malam setelah Tahajjud dan subuh.

“Jangan lupa sunnah kedua setelah tahajud yaitu istighfar,” pesannya.

Lalu, usai istighfar, UAH pun sepakat untuk segera salat.

“Pagi hari adalah waktu yang paling tepat untuk beristirahat dan berdoa hingga pukul 4-5,” jelas UAH.

Namun bukan berarti istighfar hanya dilakukan pada malam hari saja, karena jika ingin istighfar pada siang hari juga sah-sah saja.

Namun 15 menit sebelum fajar adalah yang terbaik, karena saat sahur itulah Allah mengirimkan anugerah dan berkah kepada dunia.

UAH menjelaskan: “Karena pada saat itulah muncul rahmat Tuhan, yang bisa jadi rahmat Tuhan, rahmat Tuhan.”

Bahkan, Ustaz Adi Hidayat mengatakan, sebaiknya satu keluarga ikut Istighfar.

“Satu keluarga mempunyai kebiasaan bermalam istighfar,” kata UAH.

Disarankan agar suami terlebih dahulu meminta maaf kepada istrinya.

“Seorang suami meminta maaf kepada istrinya, meminta maaf terlebih dahulu kepada saya, dan istri juga melakukan hal yang sama,” nasehatnya.

Oleh karena itu, Ustaz Adi Hidayat mengatakan bahwa keluarga tersebut akan sangat beruntung.

“Ini adalah permainan untung-untungan yang dipercepat,” kata UAH.

Ustaz Adi Hidayat hanya mengucapkannya saat doa terkabul.

“Dan bagian terbaiknya adalah doa terkabul,” jelas UAH.

UAH menambahkan, “Apa yang kamu inginkan, budakku?” Saya akan memaafkan orang yang meminta maaf.

Ustaz Adi Hidayat kemudian menjelaskan: Kebaikan datang ketika Allah mengampuninya.

Lebih baik lagi jika anak-anak ikut shalat tahajud.

“Semuanya pemaaf, dan kalau bisa dibiasakan, maka hubungan keluarga akan lebih baik,” jelasnya.

Oleh karena itu, Ustaz Adi Hidayat menyarankan untuk melaksanakan shalat tahajju dan memohon istighfar.

“Jangan mendorong terlalu keras. Sholat tahaj dua rakaat dan tutup witir dengan 1 rakaat”.

Namun Ustaz Adi Hidayat mengingatkan kita untuk tidak pernah melupakan sunnah kedua setelah tahajud.

Soalnya kadang saya lupa setelah tahajud selesai, ujarnya.

Beliau menambahkan: “Sunnah yang kedua adalah istighfar.”

Demikian kata Ustaz Adi Hidayat pada ayat 18 ayat 51.

Berikut lafadz, makna dan tafsir surah yang diriwayatkan oleh Ustaz Adi Hidayat.

Surat Al Zariyat ayat 18

وَبِالْاَسْحَارِ يَسْتَغْفِرُوْنَ

Penjelasan : Di penghujung malam mereka memohon ampun (Tafsir Singkat Kemenag Al Zariyat ayat 18 dari Allah).

Dia menghabiskan waktunya dengan berbuat baik dan beribadah kepada Tuhannya.

Di penghujung malam, setelah melaksanakan shalat Tahajjud, mereka terus berdoa dan memohon ampun kepada Allah SWT, Yang Maha Penyayang dari semua makhluk yang bertaubat.

Ayat ini menggambarkan sifat orang yang saleh.

Mereka sangat sedikit tidur pada malam hari, karena mereka menghabiskan waktunya untuk shalat tahajjud, sehingga mempunyai ciri-ciri orang yang bertakwa. 

Mereka santai dan penuh semangat saat menunaikan ibadah Tahajjud.

Mereka ingat bahwa hidup bersama keluarga dan orang lain tidak bisa bertahan selamanya. 

Oleh karena itu, ketika kematian datang, mereka harus berpisah dan masing-masing masuk ke kuburnya masing-masing. 

Oleh karena itu, sebelum masa perpisahan tiba, mereka merasa perlu menjalin hubungan yang kuat dan maha kuasa dengan Tuhan Yang Maha Esa, satu-satunya penguasa yang mampu mewujudkan segala harapan mereka.

Dan dalam permohonan kepada Allah SWT, ketika seorang bhakta mencurahkan isi hatinya kepada kekasihnya, ia dengan sengaja memilih tempat yang tenang jauh dari kekacauan makhluk lain, seperti pasangan suami istri.

Namun tentunya pilihlah tempat dengan waktu yang baik, aman dan tanpa gangguan.

Di penghujung malam (saat sahar) mereka memohon ampun kepada Allah. 

Waktu sahur sengaja dipilih karena sebagian besar manusia sedang tidur nyenyak dan tenang dalam segala aktivitasnya, sehingga mudah menjalin hubungan dengan Tuhan.

 

Walahualam

(meletakkan)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top