disinfecting2u.com – Di antara banyaknya hinaan dan komentar negatif terhadap keluarganya, Sarvendah membeberkan alasan sebenarnya kenapa ia kerap memeluk dan mencium Betrand Peto meski ia adalah rekan ibunya.
Kehidupan keluarga Ruben Onsu kerap menjadi sorotan netizen tak hanya terkesan dengan keharmonisan keluarganya.
Namun ketika pemimpin industri kenamaan Indonesia itu memutuskan untuk mengadopsi Bertrand Peto pada 25 Juli 2019.
Sontak, keputusan Ruben Onsu mendapat komentar positif dari beberapa pihak, sebab penunjukan penyanyi muda berbakat asal NTT ini dinilai sangat terpuji. Namun, muncul komentar negatif dan hinaan terhadap Bertrand Petoga atau Onyo sapaan akrabnya.
Salah satu komentar negatif yang selalu dilontarkan atas hasil tersebut adalah Bertrand Peto terlalu dekat dengan Sarwen.
Balasan Sarvendah kepada Bertrand Peto
Sarvenda Betrand menceritakan momen saat Peto kembali ke desanya dan bertemu dengan orang tua kandungnya.
Kedua adiknya, Thania dan Talia, terlihat kesal karena Onyo harus pulang sebentar.
“Saat Onyo pulang, mereka sangat sedih dan menangis,” kata Sarvenda Maia kepada Estianty, dilansir dari YouTube Maia AlElDul TV.
“Ini pertama kalinya dalam beberapa tahun Onyo kembali,” katanya.
Betrand Peto pertama kali viral di media sosial karena bakat menyanyinya, Nusa Tenggara Timur, Kabupaten Manggarai.
Mantan anggota Cheribel itu mengaku, anak-anaknya, Talia dan Tanya, menelepon Onion untuk menanyakan kapan ia akan kembali ke Jakarta.
Pada akhirnya Onyo kembali dari desanya dan melahirkan anak Ruben Onsu.
Tak hanya itu, Sarvenda mengaku Onyo sempat kebingungan karena banyaknya laporan yang menjeratnya.
Saya tidak ingin membuat air menjadi keruh sampai saya ingin tinggal di desa Onio.
– Dunia marah, – Sarwende berkata dengan suara rendah, – karena ketika dia datang ke sini, beritanya seperti ini, dan berita singkat tentang dia dan aku membuatnya kesal.
Sarvendah “Daripada ke Jakarta, haruskah saya ke sana (desa)?” – katanya.
Menanggapi kekhawatiran Onyo, Sarvendah mengungkapkan bahwa dirinya tidak pernah memperkosa anak angkatnya.
“Kita juga ngobrol, Onyo juga punya orang tua kan? Makanya aku selalu bilang ke Onyo betapa santainya Onyo, ibunya tidak pernah menekan Onyo, dia tetap santai di sana,” ujarnya.
Onyo mau pulang ke Jakarta, ibunya senang, adik-adiknya senang, jadi Onyo sendiri yang menentukan nyamannya dia, ujarnya.
Tak berhenti disitu, Sarvendah pun meyakinkan Betrand Peto soal komentar negatif jaringan tersebut.
“Kalau ada yang dikatakan orang efektif atau semacamnya, saya sudah mengatakannya, Anda akan menindak berita bohong yang selama ini merusak hubungan saya dengan anak saya,” ujarnya.
– Apa yang mengganggunya, dia pemalu sekali, sebenarnya pesannya sudah panjang sekali, dia terjebak begitu, kereta itu, apakah normal kita berjalan dengan tangan seorang anak, kereta, bagaimana kita berpegangan tangan? stay, “kata Sarwenda Maya. Estianty. Sarwendah Betrand menjelaskan, sikap Peto yang menunjukkan kemesraan lewat kontak fisik merupakan sebuah kebiasaan, dari mana datangnya dari.
Hal ini pula yang menjelaskan tindakan Betrand Peto yang gemar memeluk dan mencium Sarvenda.
Di kampung halaman Betrand, ia suka menunjukkan kemesraan melalui kontak fisik yang memang merupakan tradisi dan budaya di sana.
“Apalagi di tempat Onio, tradisinya sangat berkesan, kalau ketemu tetangga langsung saling berpelukan, semua berpelukan,” kata Sarvenda.
“Memang mereka baik hati, jujur, seperti bahasa cinta,” ujarnya.
Sarvendah mengaku mendapat perlakuan serupa saat Betrand kembali ke tempat asalnya.
Hal ini menunjukkan bahwa di tempat lahirnya Bertrand Peta, terjalin hubungan yang sangat erat antara keluarga dan warganya.
Jadi, sisi baiknya, kedekatannya dengan anak angkatnya terasa aneh dan tidak biasa. (Bahasa Inggris / Hari)