disinfecting2u.com – Kontroversi wasit Ahmed Al Kaf pada laga Bahrain melawan Timnas Indonesia pada 10 Oktober 2024 menyisakan konsekuensi jangka panjang.
Keputusan kontroversial Ahmed Al Kaf menambahkan perpanjangan waktu hingga menit 90+9 membantu Bahrain menyamakan kedudukan.
Laga berakhir imbang 2-2 dan menghilangkan peluang Indonesia untuk menang.
PSSI langsung protes namun pernyataan Sekretaris Jenderal (Sekjen) AFC, Datuk Seri Windsor John, memicu reaksi keras dari PSSI.
Pada laga Grup C Kualifikasi Dunia 2026, Timnas Indonesia memimpin 2-1 hingga akhir musim.
Namun Ahmed Al Kaf memutuskan memperpanjang waktu menjadi 9 menit sehingga membuat Bahrain bisa menyamakan skor pada menit ke-99.
Keputusan tersebut menimbulkan tentangan keras dari Timnas Indonesia yang menilai keputusan tersebut tidak adil dan berbahaya.
Seusai pertandingan usai, Direktur Timnas Indonesia Sumardji langsung melayangkan surat protes kepada Komisioner Olahraga.
Surat tersebut diterima pada 10 Oktober pukul 22.04 waktu setempat oleh Arya Sinulingga, anggota Dewan Pengurus Besar (Exco) PSSI, dalam postingan di media sosial.
Arya Sinulingga berkata: “Saya juga bingung dengan Sekjen AFC. Seusai pertandingan, Pak Sumardji berbicara dengan manajer pertandingan selama 96 menit lebih lho.”
Meski PSSI menyatakan sudah melayangkan protes resmi, namun pernyataan Sekretaris Jenderal AFC Windsor John kepada media Malaysia New Straits Times justru menunjukkan sebaliknya.
Windsor mengungkapkan AFC belum menerima laporan resmi dari PSSI dan menuntut penjelasan lengkap mengenai sifat pengaduan mereka.
“Kami membutuhkan PSSI untuk mengklarifikasi apa yang mereka keluhkan, apakah itu kinerja, manajemen waktu, atau masalah spesifik lainnya,” kata Windsor. Kami sudah mendengar berbagai laporan, tapi pengaduannya harus detail.”
Namun pernyataan tersebut memang menimbulkan reaksi keras dari PSSI.
Arya Sinulingga membenarkan, surat protes itu tidak hanya dikirimkan ke AFC tapi juga ke FIFA pada 11 Oktober.
“Tanggal 11 kita kirimkan lagi, bahkan ke FIFA,” kata Arya. Ada dua poin keberatan kami, yaitu perpanjangan waktu. Permasalahan kedua yang kami temui adalah mengapa Wastei juga berasal dari Timur Tengah.”
Ia juga mengkritik manajemen internal AFC yang tidak bekerja efektif dalam menangani laporan.
“Saya kurang paham Sekjen AFC. Mungkin manajemennya kurang bagus sehingga tidak sampai ke beliau,” goda Arya.
Selain mengkritik perpanjangan waktu yang dianggap tidak masuk akal, PSSI juga bermasalah dengan penunjukan wasit di Timur Tengah.
Menurut Arya, keputusan tersebut berpotensi menimbulkan konflik kepentingan karena Bahrain juga berada di kawasan yang sama.
PSSI menegaskan, segala tindakan yang diambil sudah berdasarkan proses dan meminta AFC menangani laporan tersebut secara adil.
“AFC sedang mencari solusinya, jangan menolak sampai kita protes. Karena kita sudah protes dan kita sudah kirim surat, bahkan ke FIFA. Kita sudah selesaikan prosedurnya,” ujarnya lagi. (tambahan)