Medan, disinfecting2u.com – Menjelang Tahun Baru Imlek 2025, warga sibuk menyiapkan dekorasi khusus menyambut momen istimewa tersebut. Salah satu tempat favorit warga sekitar untuk mencari dekorasi Imlek adalah Acai Jaya di Jalan Brigjan Katamso, Medan.
Toko ini dikenal sebagai pusat perayaan Tahun Baru Imlek yang sempurna dan selalu ramai dikunjungi wisatawan, terutama menjelang Tahun Baru Imlek. Berbalut warna merah yang melambangkan keberuntungan dan kebahagiaan, dekorasi khas Tahun Baru Imlek tersedia di toko ini.
Katrin (23), pengunjung toko tersebut, mengatakan bahwa dia mengunjungi toko tersebut setiap tahun, selain toko yang dekat rumahnya, dan saudara perempuannya membuat stiker untuk dekorasi rumah.
“Kami ingin mencari perhiasan Tahun Baru Imlek untuk dekorasi rumah. Sudah ada stiker ular di pintu masuk. “Semoga tahun depan membawa rejeki dan kebahagiaan,” kata Katrin usai berbelanja di Acai Jaya, Jumat sore (17/1/2025).
Katrin mengatakan, semaraknya perayaan Imlek tidak hanya menjadi kesempatan untuk mempromosikan tradisi, tetapi juga kesempatan bagi masyarakat untuk mempererat tali kekeluargaan dan mencerahkan suasana rumah dengan dekorasi juga bermakna.
“Dengan dekorasi khusus seperti lampion merah dan pohon sakura, warga berharap tahun baru membawa keberuntungan, kebahagiaan dan kesuksesan bagi kita semua,” kata seorang pelajar di Medan.
Pemilik toko Aliansyah mengatakan perhiasan bergambar ular menjadi yang paling banyak dicari tahun ini. Hal ini terkait dengan perayaan Tahun Ular berdasarkan penanggalan Tionghoa dan berbagai model lampu listrik modern mulai dari ukuran kecil hingga tinggi 1,8 meter.
“Wisatawan tahun ini sangat sibuk. Barang yang paling menarik adalah amplop merah dan bunga sakura. “Menjelang Tahun Ular, kami menghadirkan sekitar 40 model baru dengan kisaran harga Rp 100.000 hingga Rp 3 jutaan dengan motif ular bergambar ular seperti liontin atau stiker dan lampu berbagai macam. kata Aliansyah saat ditemui di tokonya.
Selain lampion, amplop merah juga menjadi yang paling banyak dicari saat Imlek. Tradisi Tionghoa yang memberikan amplop merah kepada keluarga dan kerabat sebagai simbol keberuntungan ini membuat amplop merah menjadi buku terlaris.
“Tahun ini banyak yang mencari si bungsu bergambar ular. Ia menjelaskan, “Harganya bervariasi, mulai dari Rp 1.500 untuk amplop biasa hingga Rp 20.000 per lembar untuk amplop sutra.
Konon pemilik toko sudah mengoleksinya sejak Desember. Pelanggannya tidak hanya berasal dari Medan namun juga dari wilayah Sumut lainnya seperti Tebing Tinggi, Siantar, Kisaran, Tanjung Balai, Berastagi, Lubukpakam dan Binjai.
Aliansyah menyimpulkan, “Setiap tahun pelanggan dari berbagai wilayah kabupaten/kota di Sumut datang ke sini.” (zul / wna)