Kementerian PU Siapkan Infrastruktur Dasar untuk Dukung Huntara Korban Bencana Lewotobi

Jakarta, disinfecting2u.com – Wakil Menteri Pariwisata (PU) Diana Kusumastuti menjelaskan pihaknya tengah menyiapkan infrastruktur dasar untuk mendukung pembangunan rumah sementara (Huntara) yang dikelola bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Gunung Leotobi Laki di Nusa Tenggara Timur (NTT) “Kita perlu menyediakan infrastruktur dasar, air minum, sampah, jalan dan banyak lagi untuk para pengungsi yang terkena dampak. Diana di Semarang, Jawa dari Pusat, Kamis (21/11/2024). 

Diana merasa pemerintah saat ini bergerak cepat dalam mempersiapkan bencana letusan Gunung Leotobi Laki, salah satunya adalah penyiapan shelter.

Hal ini dilakukan karena Indonesia sedang memasuki musim hujan dan para pengungsi di sana juga membutuhkan tempat berlindung. Badan Meteorologi, Meteorologi, dan Geofisika (BMKG) sempat mewanti-wanti masalah seringnya hujan di sana.

Sekadar informasi, pemerintah bergerak cepat membangun hunian sementara bagi para pengungsi terdampak letusan Gunung Leotobi Laki untuk memberikan kenyamanan dan keamanan kepada masyarakat menjelang musim hujan.

Menteri Koordinator Pembangunan Masyarakat dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratiko menjelaskan, pembangunan shelter akan dilakukan secara terburu-buru karena dalam waktu dekat akan menghadapi risiko hujan monsun dan akan ada libur Natal, sehingga pemerintah akan mempercepat bencana nasional. . Badan Pengelola (BNPB) akan segera menyediakan akomodasi sementara

Berdasarkan informasi Kementerian/Lembaga Teknis, aktivitas vulkanik Gunung Leotobi masih berlangsung, namun belum ada tanda-tanda peningkatan. Selain itu, radius zona aman juga diperkecil dan layanan penyelamatan tetap dipertahankan.

Jumlah pengungsi terkonsentrasi juga mengalami penurunan, kini mencapai sekitar 5.117 jiwa. Meski demikian, jumlah pengungsi mandiri masih banyak, yakni mencapai 6 ribu orang.

Selain pembangunan rumah sementara, pemerintah akan membantu proses transisi menuju kemandirian, perbaikan rumah, dan penyiapan rumah permanen.

Pemerintah pusat dan daerah telah merencanakan kawasan yang akan dibangun perumahan permanen. Pembangunan perumahan permanen tidak akan dipertimbangkan dalam satu kawasan. Namun masing-masing memastikan proses pendataan akan melibatkan warga terdampak. (Semut/NSP)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top