disinfecting2u.com – Ustaz Khalid Baslama menyarankan agar seorang muslim tidak melarang memandikan anak saat hujan karena hal tersebut merupakan sunnah Rasulullah SAW. Namun tentu saja, jangan tinggalkan anak Anda saat sedang mandi, karena bisa berujung pada kecelakaan, seperti pemberitaan terkini tentang seorang anak yang hanyut ke sungai saat hujan.
Dalam ajaran Islam, hujan yang turun ke bumi merupakan salah satu anugerah yang diturunkan Allah SWT ke bumi.
Namun terkadang masyarakat mengeluhkan hujan tanpa melapor karena merasa rutinitas sehari-hari terganggu.
Apakah Anda benar-benar ingin melarang anak mandi saat hujan? Padahal ini Sunnah Rasulullah SAW, kata Ustaz Khalid Basalma (Sumber: Istimewa)
Ada orang yang menghindari hujan bahkan melarang anaknya mandi hujan.
Namun ternyata, kata Ustaz Khalid Basalmah, mandi air hujan merupakan Sunnah Rasulullah SAW.
Ustaz Khalid Basalma berkata, “Ini Sunah Nabi, selama ini yang tidak dilakukan masyarakat adalah berbasah sedikit dengan air hujan.”
Berikut penjelasan lengkap dilansir disinfecting2u.com dari ceramah Khalid Baslamah yang diunggah di saluran YouTube resminya.
“Jadi sepertinya kita mandi kehujanan, sebenarnya itu bagian dari Sunnah Nabi,” jelas Ustaz Khalid Baslama.
Sebab, perkataan Ustaz Khalid Baslama direfleksikan oleh Nabi Muhammad SAW.
“Suatu ketika saat hujan, Nabi SAW justru keluar di tengah hujan lalu membuka imamnya dan membasahi banyak bagian tubuhnya,” kata Ustaz Khalid Baslama.
“Biar disiram air, tentu tidak direndam,” lanjut Ustaz Khalid Baslama.
Ustaz Khalid Baslama mengatakan, hal itu dilakukan Nabi Muhammad untuk mendapatkan berkah dari air hujan.
“Para sahabat bertanya: Ya Rasulullah, mengapa kamu melakukan hal tersebut? “Nabi Saw bersabda, sebenarnya air hujan ini turun hanya atas izin Allah,” jelas Ustaz Khalid Baslama.
Ini bisa bermakna banyak, kata Ustaz Khalid Baslamah.
Kalimat ini mungkin berarti Allah telah menyaringnya, kata Ustaz Khalid Baslama.
Pasalnya, air yang jatuh bukanlah air tawar, melainkan air yang telah melalui proses.
“Dengan hikmah Allah, bila kemarau air menguap dan mengumpul di awan, dan atas hikmah-Nya bila hujan turun,” jelas Ustaz Khalid Baslama.
“Sudah disaring lagi, airnya murni,” lanjut Ustaz Khalid Baslama.
Karena airnya hanya disaring oleh Allah SWT, Ustaz Khalid Baslama mengatakan airnya bersih.
Artinya air ini sudah disucikan oleh Allah, air hujan itu layak untuk dikonsumsi, bantah Ustadz Khalid Baslamah.
Ada banyak firman Allah dalam Al-Qur’an yang menjelaskan sifat-sifat khusus air hujan, antara lain sebagai berikut: Surat An Nahal ayat 10.
هُوَ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ مِنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءً لَّكُمْ مِّنْهُ شَرَابٌ وَ شَجَرٌ فِيْهِ تُسِيْمُوْنَ
Artinya : Dialah yang menurunkan air (hujan) dari langit untukmu. Sebagiannya menjadi minuman, sebagian lagi menjadi tanaman (subur) yang kamu menggembalakan ternakmu, Surah Az-Zukhruf, Ayah 11
Dan
Artinya: Siapa yang menurunkan air dari langit sejumlah tertentu, maka dengan air itu Kami menghidupkan kembali tanah yang mati (tandus). Demikianlah kamu akan diusir (Sarewi an Nur 43).
Tuhan melarang, Tuhan melarang, Tuhan melarang, Tuhan melarang, Tuhan melarang, Tuhan melarang, Tuhan melarang, Tuhan melarang. يَذْهَبُ بِالْاَبْصَارِ ۗ
Artinya: Tidakkah kamu memperhatikan bahwa Allah menggerakan awan secara perlahan-lahan, lalu mengumpulkannya dan kemudian mengumpulkannya. Jadi Anda melihat hujan keluar dari celah tersebut. Dia (juga) mengirimkan (butiran) salju dari langit, (yaitu) dari gunung-gunung (dari awan). Maka jatuhlah kepada siapa yang dikehendakinya (butiran es) dan dikembalikan kepada siapa yang dikehendakinya. Petir menjadi hampir mustahil untuk dilihat.
Inilah tafsir Sunnah Nabi basah saat hujan.
Semoga artikel ini bermanfaat.
Selalu disarankan untuk berkonsultasi langsung dengan ulama atau ustadz atau ahli agama Islam untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam.
Valhalla