Sidoarjo, disinfecting2u.com – Banyak pedagang di Pasar Idinado Sidoarjo yang mengeluhkan kekurangan bahan bakar yang saat ini sulit didapat.
Salah satunya adalah Nurkholi. Menurut dia, kelangkaan bahan bakar minyak merek Kita sudah terjadi sejak sepekan terakhir.
“Minyak kita saat ini tidak ada pasokannya di sini, seminggu terakhir ini susah sekali mendapatkannya, dulu susah mencarinya, sekarang makin sulit mendapatkannya,” katanya.
Lanjutnya, Minyak goreng kita yang saat ini stoknya terbatas, sebelumnya ada pembatasan pembelian, namun saat ini stok di agen selalu kosong, hal ini akibat dari kenaikan harga pada saat stok tersedia.
“Dulu terbatas, sekarang kosong dan belum kembali, padahal di sana ada barang, harganya juga naik, di rumah saya mereka jual tujuh belas ribu (17,5000) dari uang enam belas ribu (Rp 16,000) . ratus,” jelasnya.
Kholis menduga kelangkaan ini disebabkan sulitnya agen mendapatkan pasokan minyak goreng dari pabrik.
“Karena agennya sendiri yang susah mendapatkan produknya, begitu ada banyak orang yang mencari dan langsung hilang, makanya jarang,” ujarnya.
Lanjutnya, jika mendapat pasokan minyak goreng Kita yang saat ini terbatas, pasti penting bagi pelanggan.
“Kemarin saya dapat 1 box dari agen. Saya utamakan pelanggan dulu, kalau pelanggan terima, buatkan yang baru,” kata Kholis.
Menurut Kholis, Shella juga mengaku sulit membeli bahan bakar kita untuk dijual kembali.
“Sekarang sulit sekali membuat minyak goreng kita berfungsi kembali. Tidak di semua tempat, jarang,” jelasnya.
Ia terus mencari persediaan minyak goreng. Kita harus menunggu informasi dan kabar dari orang-orang yang menawarkan langsung ke pasar.
“Selalu ada orang yang datang ke pasar untuk berjualan, itupun jarang ada di sini karena jarangnya peran agen. Sedangkan kalau kita lihat kemana-mana, tidak ada, jadi harapannya hanya menunggu ada yang sampai di sini. Ayo pesan, baru kita bisa menjual minyak goreng kita,” jelas Shella.
Selain langka, harga minyak goreng di toko Shella juga mengalami kenaikan harga.
Karena langka dan sulit didapat, harganya kalau ada naik menjadi Rp17,5 ribu dibandingkan harga sebelumnya Rp16 ribu, ujarnya.
Shella berharap pemerintah membantu mencegah masalah kelangkaan bahan bakar ini semakin parah.
“Kita banyak sekali permintaan dari masyarakat yang setiap hari membeli BBM. Masyarakat selalu mencarinya. Tentu saja pemerintah pusat atau daerah akan membantu mengatasi kelangkaan BBM yang terjadi di Pasar Larangan saat ini. Kalau ada merek lain tentu saja Tentu saja biayanya akan lebih mahal dan tidak mungkin untuk semua orang,” tutup Shella (khu/target)