Makassar, disinfecting2u.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Selatan menyiapkan dukungan logistik dan dukungan paket keluarga sebagai penyangga wilayah perkotaan, termasuk tujuh wilayah rawan bencana hidrometeorologi dalam menghadapi iklim ekstrem. Lokasinya masing-masing di Kota Makassar, Kabupaten Maros, Gowa, Baru, Parepare, Zeneponto, dan Sopeng. Sabtu (21 Desember 2024).
CEO Amson Padolo mengatakan, “Bencana akibat cuaca buruk terjadi setiap tahun,” dan menambahkan, “Oleh karena itu kami telah menyiapkan dukungan logistik dan dukungan paket keluarga sebagai buffer stock terlebih dahulu.” Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Selatan.
Misalnya, di Makassar, peringatan juga telah dikeluarkan untuk kapal-kapal polietilen di tempat-tempat yang rawan banjir besar, kata Amson. Lalu ada tangki air bersih di Maros yang bisa digunakan saat banjir seperti sekarang.
“Kami sudah lama menginstruksikan seluruh BPBD daerah dan kota di Sulsel untuk memperkuat kesiapsiagaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi,” ujarnya.
Saat ini pihaknya tengah menangani bencana banjir yang terjadi di berbagai wilayah antara lain Kota Makassar, Kabupaten Maros, Kabupaten Gowa, Kabupaten Barru, Kota Parepare, Kabupaten Jeneponto, dan Kabupaten Soppeng.
Amson mengatakan, semuanya akan ditangani sesuai tanggung jawab masing-masing OPD. Tidak hanya BPBD saja, namun juga instansi vertikal seperti Kesejahteraan Sosial, Dinas Pekerjaan Umum, Balai Pompengan, dan Balai Jalan dan Jembatan.
“Semuanya sudah disesuaikan sejak lama. Sekarang titik-titik yang terkena dampak banjir sedang dirawat,” jelas Amson.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah memetakan beberapa wilayah yang curah hujannya tinggi memerlukan peringatan kondisi atmosfer. Beberapa daerah, antara lain Kabupaten Maros dan Kota Makassar masuk zona waspada, sedangkan sebagian besar wilayah lainnya berstatus siaga.
Ia menyimpulkan: “Langkah proaktif terus dilakukan berupa sosialisasi kepada masyarakat di wilayah rentan, termasuk mengingatkan mereka untuk bersiap mengevakuasi kamp pengungsi.” (mnr/frd)