Penyerangan oleh Orang Tak Dikenal (OTK) di Nganjuk Kian Marak, Semalam Hingga Tiga Kali

Nganjuk, disinfecting2u.com – Situasi keamanan menjelang Tahun Baru di Provinsi Nganjuk menjadi kekhawatiran serius masyarakat. Serangan Orang Asing (OTK) semakin sering terjadi dalam beberapa pekan terakhir. Hal ini menimbulkan kekhawatiran warga yang merasa aktivitas sehari-harinya terganggu. Humas Polres Nganjuk Akp Supriyanto membenarkan, penyerangan orang tak dikenal (OTK) itu terjadi di Kecamatan Kertosono, Nganjuk. Iya betul, bahkan dalam dua kasus tersebut, “dua kejadian terjadi tadi malam dan di kawasan yang sama,” kata Humas Polres Ngaju Akp Supriyanto yang turut membenarkan, informasi terkait kejadian tersebut bertambah. “Polsek Nganjuk sudah menurunkan tim untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut. Kami juga mengimbau warga tetap waspada, apalagi jika melakukan aktivitas di tempat sepi atau larut malam,” jelas Akp Supriyanto. Penyerang seringkali mengincar korbannya secara acak, baik di jalanan maupun di daerah terpencil. Beberapa korban terluka parah akibat serangan mendadak ini. Penyerangan pertama yang dilakukan orang tak dikenal terjadi di Jalan Desa Nglawak, tepat di seberang Balai Desa Ngulak, Kecamatan Kertosono, Wilayah Nganjuk, pada Kamis, 26 Desember 2024 malam. Sekitar pukul 23.45, Puji (38) mengalami luka di bagian mata kanan dan tangan kanan saat tiba-tiba dibuntuti oleh tiga sepeda motor yang masing-masing berisi dua pelaku. Setelah dibuntuti beberapa saat, korban dan saksi berusaha melakukan perlawanan. Namun upaya tersebut berujung pada kekerasan fisik yang dilakukan pelaku. Usai menyerang korban, para penyerang melarikan diri dengan menggunakan sepeda motor. Penyerangan kedua dilakukan oleh orang tak dikenal di Jalan Baru, Desa Nglawak, Kawasan Nganjuk, pada Jumat, 27 Desember 2024 pukul 00.15 WIB bernama Muhammad Nur Rohman dan kejadian ini terjadi di utara terowongan Desa Nganjuk. Nglawak, Yuli Sumanto, kakak korban, Muhammad Nur Rohman, menceritakan kepada Timeline, korban pertama kali diajak oleh temannya di tempat kerja. Ia membeli makan malam di warung depan RS Kertosono, sebelum korban sampai di warung makan, ia berkendara bersama temannya di sawah yang tandus dan tidak ada lampu jalan. Tepat di tengah gang persawahan, dua sepeda motor melaju bersama, mesin Honda Varia warna hitam-hitam,” kata Yuli. “Ada empat orang yang memakai songkop atau kerpus dan semuanya memakai jaket yang sama sambil memakai parang. Lalu tanpa berlama-lama pelaku langsung menebas korban dan menendang sepeda motor hingga terjatuh. Kemudian teman korban lari ke arah kota, namun korban mengalami luka-luka. Dia lari ke sawah, kondisinya penuh luka, imbuh Yuli. Teman korban berlari masuk ke dalam rumah sambil berteriak minta tolong. Setelah teman korban berteriak, pekerja proyek perumahan keluar dan penyerang melarikan diri. Yuli Sumanto juga mengungkapkan, korbannya bukan hanya adik saya, bahkan di IGD ada dua orang lainnya yang terluka, salah satunya hanya dipukul, namun ternyata terkena parang. dan satu lagi dilempar dari jalan depan rumah sakit oleh orang tak dikenal. Tiga insiden juga terjadi pada 27 Desember. Kejadian serupa juga terjadi di kawasan Warujayeng, dan diduga pelaku juga memiliki rasa aman yang sama. Warga berharap penanganan kasus ini segera menemukan wajah baru, agar hal serupa tidak terulang kembali. (kso/ayam)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top