Boyolali, disinfecting2u.com – Senin (16 November 2024), SS (16) dibakar oleh santri Pondok Pesantren (Pohnpes) Darusi Syahadah di Kabupaten Boyolali, Kecamatan Simo, Jawa Tengah. ), sekira pukul 21.00 WIB.
Akibat kejadian tersebut, S.S. yang mengalami luka dalam kejadian tersebut segera dilarikan ke RSUD Simo Boyolali, karena mengalami luka bakar di beberapa bagian tubuhnya.
Kapolsek AKP Sutimin Simo menjelaskan, kejadian bermula saat pelaku G.S.D (21) mendatangi Pondok Pesantren Syahadat Darus dengan mengaku sebagai kakak dari santri berinisial E. Saat itu, GSD menyuruh E menelepon S.S. Pria tersebut dituduh mencuri telepon genggam (HP).
Setelah itu, SS mendatangi GSD di ruang tamu pesantrennya dan terjadilah perbincangan di antara mereka. Dalam obrolan tersebut, GSD menuding SS mencuri ponsel adiknya, E. GDS malah mengancam SS.
Pejabat AKP Suthimin mengatakan, pada Selasa, 17 Desember 2024 sore, pelaku menyiram tubuh korban dengan bensin dan bertanya: ambil ponsel Pak Y. .
Dia melanjutkan. “Penjahat mengulangi pertanyaan ini. Sedangkan korban mengaku tidak mengambil telepon genggamnya, imbuhnya.
AKP Sutimin melanjutkan, pelaku menyalakan korek api dan membakar tubuh korban.
Kemudian saksi MM (25) yang sedang patroli melihat ruang tamu Pondok Pesantren Darus Shahada yang lampunya menyala. Saat itu, MM juga menyaksikan dua orang terbakar di dalam ruangan.
Kemudian MM mendobrak pintu ruang tamu sambil meminta bantuan santri lain di ponpes tersebut.
Korban mengalami luka bakar pada kedua kaki, tangan kiri, leher sebelah kanan, dan sebagian pipi kanan, kata AZK Sutimin.
Pondok Pesantren Darusy Syahadah melaporkan kejadian tersebut ke polisi Simo yang langsung bergegas ke lokasi kejadian.
Sejumlah barang bukti pun disita, antara lain korek api gas berwarna biru, botol minuman berisi bensin, jaket berwarna krem, dan karpet berwarna hijau.
Pelaku kini telah dibawa ke Mapolsek Simo Boioli untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, ujarnya.
Sementara itu, Pondok Pesantren Syahadat Darus mengecam tindakan kekerasan terhadap santri Sumbawa korban SS.
Pondok Pesantren menghubungi keluarga korban SS di Sumbawa dan menginformasikan status dan perawatan yang sedang mereka jalani.
Pondok Pesantren Darusy Syahadah pun menelpon keluarga pelaku dan meminta penjelasan serta penjelasan atas kejadian tersebut.