Palembang, 15/11 (ANTARA) – Penjabat Gubernur Sumatera Selatan (Samsel), Ellen Setiadi mengingatkan masyarakat di daerah agar lebih cerdas mencerna dan menyikapi isu Pilkada 2024 agar tidak terjerumus ke dalam permasalahan. jebakan berita palsu.
Saat diwawancarai di Palembang, Kamis, Ellen mengatakan, ketika masyarakat menemukan berita bohong, sebaiknya jangan terburu-buru menyampaikan informasi yang baru diterima tanpa terlebih dahulu mencari kebenarannya. Proses verifikasi informasi sangat penting demi terselenggaranya pemilu daerah yang aman dan damai.
“Jadi, masyarakat harus bijak dalam menghindari hoaks, tidak meneruskan atau menyebarkannya ke orang lain kecuali bisa dipastikan keasliannya,” ujarnya.
Lebih lanjut, dia juga meminta semua pihak mengantisipasi segala kemungkinan yang mungkin terjadi. Selain itu, Sumatera Selatan menempati peringkat kedelapan dalam indeks kerentanan pemilu daerah.
“Oleh karena itu, kami mengingatkan semua pihak bahwa Sumsel merupakan salah satu daerah yang ditandai rentan. Namun melalui koordinasi dengan bupati/wali kota Sumsel, seluruh kerawanan tersebut dapat dikendalikan dengan aman,” ujarnya.
Menurut dia, dalam hal persiapan menghadapi kerentanan, pihaknya telah berkoordinasi dengan perwakilan Penegakan Hukum (APH) dan Forcampinda yang ada. Sementara itu, saat bertemu dengan Partai Komunis Ukraina, ia memastikan logistik sudah siap dan tinggal menunggu proses pengiriman.
“Tanggal 18 kita akan deklarasikan perdamaian dengan Polda dan Forcampinda,” kata Ellen.
Ellen mengimbau ASN tetap menjaga netralitas yang ada, mengingat isu netralitas masuk dalam indikator kerentanan di Sumsel.
“Sejauh ini Bawaslu belum merekomendasikan sanksi apa pun kepada kami (Pemprov). Rekomendasinya bisa berupa sanksi administratif atau sanksi lainnya,” ujarnya.