Jakarta, tvOnenevs.com – Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid berpesan kepada jajaran kantor wilayah (Kanwil) BPN Provinsi Bali untuk bersiap menghadapi tantangan modern. birokrasi.
Nusron mengatakan tantangan ini dapat diatasi dengan melakukan transformasi layanan darat melalui penyederhanaan proses bisnis yang berfokus pada akurasi, kehati-hatian, akuntabilitas, transparansi, penguatan teknologi, dan manajemen risiko yang lebih baik. Kita harus mengutamakan keakuratan data hukum, fisik, dan historis,” kata Nusron dalam pernyataan di Denpasar, Bali, Sabtu. (14/12/2024).
Guna memperkuat infrastruktur teknologi, Provinsi Bali menjadi daerah pertama yang menerapkan sepenuhnya layanan pertanahan elektronik di seluruh kabupaten/kota mulai Mei 2024. Langkah ini akan membuat kantor lapangan di sembilan kabupaten/kota di Bali bisa lebih efisien dalam memberikan pelayanan dan memperoleh pasokan. lebih mudah bagi masyarakat.
Nusron menegaskan, kecepatan pelayanan harus dibarengi dengan kehati-hatian untuk menghindari potensi sengketa pertanahan di kemudian hari. Setiap produk jasa juga harus bertanggung jawab dan dapat dipertanggungjawabkan.
Kedua, kita harus hati-hati, kita harus hati-hati apakah kesaksian kita tumpang tindih atau tidak, katanya. “Ketiga, kita harus bertanggungjawab, bertanggung jawab, karena produk yang kita hasilkan adalah produk yang halal.
Manajemen risiko, lanjutnya, harus menjadi andalan pelayanan pertanahan, dengan mempertimbangkan potensi konflik di masa depan dan risiko yang berulang.
Kelima, transparan, dikontrol publik. Kita harus menjadi birokrasi modern, ujarnya.
Transformasi ini diharapkan menjadikan pelayanan pertanahan lebih responsif, efisien dan relevan dengan kebutuhan masyarakat.
Nusron menegaskan, selain untuk memudahkan pekerjaan masyarakat, transformasi ini juga bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan pertanahan dan penataan ruang di Indonesia. (sumpah/nsp)