disinfecting2u.com – Nama Freddy Budiman sebagai bos narkoba di Indonesia sudah tidak lagi dikenal publik.
Dalam kasusnya, Freddy Budiman mendapat hukuman mati setelah dituduh menyelundupkan 1,4 juta butir ekstasi dari China.
Sebelum dieksekusi pada tahun 2016, Freddy Budiman memutuskan hijrah dan berganti penampilan dengan memakai tali dan menumbuhkan janggut. Melihat kisah akhir hidup Freddy Budiman, Ustaz Adi Hidayat menganggapnya sebagai salah satu kematian mantan gembong narkoba itu. luar biasa.
Menurut pejabat YouTube disinfecting2u.com Adi Hidayat, UAH menyebut meninggalnya Freddy begitu indah karena masih sempat bertaubat dan bertaubat di jalan Allah SWT.
Selain itu, Ustaz Adi Hidayat juga mengatakan, Freddy Budiman sangat beruntung karena bisa mengaji sebanyak 7 kali sebelum dieksekusi.
“Orang-orang memanggilnya raja narkoba, tapi pulangnya menyenangkan, dia masih bisa mengaji 7 kali, maaf,” kata Ustaz Adi Hidayat di saluran resmi Adi Hidayat di YouTube.
Ustaz Adi Hidayat mengungkap kisah meninggalnya Freddy Budiman. (kolase tvOnenews)
Bahkan, Freddy Budiman juga meminta kepada kru film selaku eksekutor untuk memberinya kesempatan melantunkan kalimat tauhid.
“Dia meminta kepada tim algojo sebelum meninggal agar memperkenankan membacakan kalimat tauhid ‘Ashhadu an laa ilaaha illallahu, wa asyhaduanna muhammadar rasuulullah,’” ujarnya.
Freddy Budiman pun disebut-sebut meminta agar tetap membuka mata agar Allah SWT mengungkap dosa-dosanya yang ia sesali sebelum meninggal.
Menurut Ustaz Adi Hidayat, Allah SWT menunjukkan dosa-dosanya sebelum kematian dan bertobat atas segala perbuatannya, sehingga merupakan kematian yang indah.
“Dan diberikan kesempatan untuk membuka matanya, bukan menutupnya, agar Tuhan menunjukkan dosa-dosaku yang akan aku tobat sebelum aku mati, dan itu akan menjadi kematian yang indah,” lanjut Ustaz Adi Hidayat.
Tak hanya itu, Ustaz Adi Hidayat menyebut meninggalnya Freddy Budiman begitu indah karena tidak semua orang bisa mengucapkan kalimat “La Ilaha Illallah” sebelum kematiannya.
“Tidak semua orang mempunyai kemampuan untuk mengucapkan ‘La Ilaha Illallah’, kita harus mempelajarinya, kematian itu pasti, jika kita menyadarinya maka akan memperbaiki kehidupan kita,” tutupnya. (kmr)
