disinfecting2u.com – Dua hari setelah Shin Tae-yong (STY) mengumumkan pengunduran dirinya sebagai pelatih timnas Indonesia, banyak tim yang masih belum memanfaatkan chemistry yang diciptakan pelatih kelahiran Korea (Korea) tersebut. Selain pemain lokal, salah satunya adalah Marcelino Ferdinan yang alim. Marcelino Ferdinan merupakan seorang Katolik taat yang selalu membaca Alkitab Mazmur 71:5 sebagai pedoman hidupnya, dan dikenal dekat dengan STY. Saya memilikinya. Itu disebut anak kesayanganmu.
Pasalnya, keduanya kerap terekam saling sindir, dan salah satu momen STY dan Marcelino Ferdinand tertangkap kamera diposting oleh akun Instagram Borara Pack.
Dalam video tersebut, terlihat Marcelino Ferdinand dan STY bercanda hingga anak kesayangannya terjebak.
“Kita semua tahu seberapa dekat mereka, tapi Marcelino dan Pelatih Shin tidak lagi seperti pemain dan pelatih. Mereka seperti anak dan ayah dalam kehidupan sehari-hari,” tulis judul artikel yang ditarik disinfecting2u.com, Rabu (1/8). 2024).
Dia melanjutkan, “Hal-hal lucu tentang Direktur Shin ketika dia memenjarakan Marcelino, dan betapa lucunya dia ketika dia bersama Marcelino, semuanya akan menjadi kenangan terbaik.”
Koleksi ini sontak dibanjiri komentar netizen. Pasalnya, Marcelino merupakan salah satu pemain yang sudah lama mendampingi Coach Shin.
Bahkan STY bisa dikatakan berperan besar dalam mempopulerkan nama Marcelino Ferdinand.
“Momen ini akan dirindukan,” tulis akun tersebut.
STY dan Marcelino memang berteman baik, bahkan setelah pengumuman pengunduran diri pelatih asal Korea tersebut, pemain timnas Indonesia yang beragama itu menulis bahwa ia merasa kehilangan Shin Tae-young.
Hal itu diungkapkannya melalui akun Instagram @marselinoferdinan10.
Marcelino mengungkapkan kesedihannya kehilangan STY sebagai pelatih melalui Instagram story miliknya.
Seperti dilansir tim disinfecting2u.com, Rabu (1/8/2025), dalam video pasca pertandingan, sang pelatih berkata, “Pelatih, saya hanya ingin mengucapkan terima kasih atas semua yang telah Anda lakukan, dan saya berharap dapat bertemu dengan Anda. lagi di masa depan.” Sampai jumpa,” tulisnya.
“Sampai jumpa di bulan Maret. Mari kita lakukan yang terbaik bersama-sama di pekerjaan kita selanjutnya,” lanjutnya.
Marcelino pun sepertinya teringat saat-saat yang dihabiskannya bersama Shin Tae-young.
Ia mengaku senang bisa menghabiskan empat tahun bersama sang pelatih.
“Sungguh luar biasa bisa berbagi meja yang sama denganmu selama empat tahun,” tulisnya lagi.
Di akhir kalimatnya, Marcelino mengaku selalu lupa dengan nomor yang dikenakannya.
“Saya merasa seperti kehilangan nyawa saya,” tutupnya.
Postingan tersebut pun dikomentari oleh netizen dan pecinta sepak bola Tanah Air.
“Sedih sekali. Ini sulit diterima,” tulis @listia*.
“Naik posisi dari minus ke atas ternyata sia-sia, memang sengaja. Terima kasih pelatih,” tulis @rhpus***.
“Iya, kalau setelah ini kualitasnya terus turun, baguslah. Mari kita tertawa,” tulis @quiin.
Seperti diberitakan, Presiden PSSI Eric Thohir mengumumkan STY dicopot dari jabatan pelatih timnas Indonesia.
Eric Thohir sempat menyebut Patrick Kluivert merupakan kandidat kuat pelatih timnas Indonesia.
Dalam keterangannya disebutkan, pemilihan pelatih asal Belanda itu dinilai banyak kalangan akan sangat membantu penerapan rencana dan strategi permainan di lapangan.
Pasalnya, pemain asing yang ada di timnas Indonesia saat ini dibesarkan dalam budaya Belanda sehingga kendala bahasa tidak menjadi masalah.
Nama Patrick Kluivert pun muncul sebagai kandidat teratas pelatih timnas Indonesia.
Gagasan tersebut diperkuat oleh jurnalis Italia, Fabrizio Romano, dengan mengatakan bahwa Kluivert telah setuju bekerja sama dengan PSSI.
Bahkan, pelatih berusia 48 tahun itu disebut bersedia menandatangani kontrak berdurasi dua tahun dengan perpanjangan dua tahun sebagai arsitek tim Garuda.
“Patrick Kluivert siap menandatangani kontrak sebagai pelatih baru Indonesia. Kontrak sudah selesai,” kata Fabrizio Romano kepada XPersonal.
“Dengan opsi dua tahun, presentasinya akan dilakukan pada 12 Januari di Indonesia. Targetnya lolos ke Piala Dunia,” imbuhnya (ant/yus/ree/fit)
