Densus 88 Mabes Polri Sosialisasi Bahaya Radikalisme dan Terorisme Pada Pelajar dan Guru

Surabaya, disinfecting2u.com – Densis 88 Mabes Polri bergabung dengan Sekolah Madrasah Sisi Negeri (MAN) untuk melawan penyebaran Intoleransi, Radikalisme, Ekstremisme dan Terorisme (IRET) di kalangan generasi muda digelar di Surabaya dan lebih dari 1.300 peserta, antara lain pimpinan MAN Kota Surabaya, guru dan tenaga kependidikan. Pemahaman mendalam tentang risiko IRET.

“Melalui aksi ini, kami berharap seluruh siswa kelas 10, 11, dan 12 baik staf maupun guru dapat menciptakan lingkungan yang tenang dan damai di sekolah dan lembaga pendidikan lainnya.”

Tak hanya itu, Fethur Rehman juga mengapresiasi pentingnya peran teknologi dalam menyebarkan ide-ide radikal. Ia menegaskan, perlu bijak dalam menggunakan media sosial, agar mahasiswa tidak mudah menjadi korban propaganda radikal.

“Mahasiswa perlu memahami bagaimana cara melindungi diri dari penyebaran konten radikal yang menyebar pesat di platform digital seperti TikTok, Instagram, dan Twitter,” tambah pria asal Madura tersebut.

Sementara itu, Raden Rangga Syarif Yusran Ali, pelajar MAN Kota Surabaya dan Duta Moderasi Beragama Nasional 2024 juga mengapresiasi kiprah Densus 88 Mabes Polri. Menurutnya, acara ini merupakan bagian dari kampanye moderasi beragama yang ia angkat suaranya di media sosial.

“Sebagai generasi muda, kita harus menghindari propaganda radikal yang sering dilakukan melalui media. Tanggung jawab kita adalah menjaga kerukunan dan toleransi nasional,” kata Ranga.

Ranga sebelumnya terpilih menjadi duta moderasi beragama dalam acara nasional yang diselenggarakan Kementerian Agama. Ia berhasil menjadi salah satu dari delapan besar peserta yang berkesempatan mengikuti lokakarya tingkat internasional (MABIMS) di Jakarta, setelah Malaysia, Brunei, Indonesia, dan Singapura.

Acara sosialisasi ini juga merupakan bagian dari upaya Mabes Polri dalam mewujudkan generasi muda yang toleran dan sadar. Dengan adanya teladan siswa seperti Ranga, diharapkan nilai-nilai toleransi beragama dapat tersebar luas baik di lingkungan sekolah maupun masyarakat umum.

Sosialisasi ini menyoroti pentingnya peran aktif berbagai pihak dalam melawan ideologi radikal. Koordinasi antara lembaga pendidikan, aparat penegak hukum, dan generasi muda diharapkan berhasil mewujudkan Indonesia yang lebih harmonis, aman, dan toleran. (msi/titik)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top