JAKARTA, disinfecting2u.com – Perayaan Tahun Baru yang digelar di Jalan Cakung Drain, Cilincing, Jakarta Utara, berakhir tragis.
Roket yang tidak terkendali menyebabkan kebakaran besar di enam rumah dan dua kapal pada Rabu (1 Januari 2025).
Kebakaran tersebut menimbulkan kerugian materil hingga Rp294 juta dan satu orang korban luka bakar dilarikan ke RSUD Cilincing.
Penjabat Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi mengungkapkan keprihatinannya atas kejadian tersebut.
Ia menegaskan, kejadian ini menjadi pembelajaran penting bagi semua pihak.
“Tapi ini manusiawi. Tidak ada gading yang tidak terputus. Hal seperti ini terjadi begitu saja. “Tentu kami prihatin ini menjadi pengalaman dan pembelajaran bagi kita semua, meski bisa dilokalisasi,” kata Teguh saat ditemui di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Kamis (1 Februari 2025).
Teguh mengatakan, pihaknya mengimbau seluruh pejabat daerah baik wali kota, gubernur, gubernur kabupaten, dan RT/RW untuk mengedukasi masyarakat tentang bahaya kembang api dan pentingnya tertib perayaan tahun baru.
“Kami sebenarnya mengimbau pejabat setempat untuk mengedukasi masyarakat tentang perayaan Tahun Baru, termasuk kembang api.” “Kami sudah fokus untuk berhati-hati, tapi kejadian ini menjadi ujian bagi kita semua,” tambah Tegu.
Menurut Kasat Operasional Sudin Gulkarmat Jakarta Utara, api menjalar ke rumah-rumah terdekat dan dua perahu di dekat lokasi kejadian setelah bahan peledak menghantam gubuk tersebut.
Informasi pertama ada bom api yang mengenai gubuk tersebut dan menyebar. Api menjalar dan langsung dilaporkan ke pemadam kebakaran, kata Gatot, Rabu (1/1/2025).
Gatot menjelaskan, sebanyak enam rumah terbakar. Pada saat yang sama, dua kapal yang berlabuh di dekat rumah warga juga ikut terbakar.
“Kami hanya punya satu atau dua perahu karena menempel di rumah warga,” jelasnya.
Seorang pria berusia 70 tahun diserang. Ia menderita luka bakar dan segera dibawa ke Rumah Sakit Distrik Chi Linh Shing untuk mendapatkan perawatan.
Beruntung 15 orang dan 6 keluarga berhasil diselamatkan.
Kerugian akibat kebakaran ini diperkirakan mencapai 294 juta ISK, termasuk rusaknya rumah dan kapal.
Tegu berjanji kejadian ini akan dijadikan bahan evaluasi untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali di kemudian hari.
“Kejadian ini menjadi pembelajaran kolektif. “Kami akan terus meningkatkan pendidikan dan pengawasan terhadap risiko yang ditimbulkan oleh kembang api di masyarakat kami,” kata Teguh. (agr/nsi)