Jakarta, disinfecting2u.com – Tambahan dana atau anggaran operasional direncanakan untuk mantan presiden dan wakil presiden.
Menteri Luar Negeri (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengatakan, Presiden Prabowo Subianto sudah mempertimbangkan persoalan ini. “Beliau (Presiden Prabowo) menyuruh kita membicarakan dan memikirkannya karena menurutnya hal itu tidak mungkin,” ujarnya. . Menteri Rapat Menteri bekerja sama dengan Komite XIII DPR RI di Majelis Nasional, bekerja di laman ANTARA.
Sebelumnya dalam rapat XIII DPR RI Wakil Presiden Rinto Subekti menyampaikan perlunya penambahan anggaran operasional mantan presiden dan wakil presiden tersebut.
Ia mengatakan, pernyataan tersebut dinilai sebagai kinerja Sekretariat Kementerian Keuangan (Kemensetneg), untuk menunjang sarana dan prasarana mantan presiden dan wakil presiden tersebut.
“Saya lihat dari presiden pertama hingga presiden ketujuh, mereka adalah orang-orang yang memberikan dampak bagi negara ini. Pak Rinto mengatakan, “Saya berharap anggaran operasional presiden meningkat. Thibodi yang telah berjasa besar bagi bangsa dan negara ini.
Pada saat yang sama, Menteri Luar Negeri mengumumkan bahwa sesuai informasi yang diberikan Sekretariat Kementerian sampai dengan 11 November 2024, dijelaskan bahwa: peningkatan anggaran Kementerian Luar Negeri sebesar 67,19% atau 3,12 miliar dolar, sedangkan anggaran Sekretariat sebesar 67,19 persen. 73,38 persen atau Rp379,44 miliar.
Pada tahun 2024, anggaran Kementerian Negara dipisahkan dari sekretariat daerah.
Pagu alokasi anggaran Kementerian Negara pada tahun 2025 mencapai Rp2,9 triliun. (semut/kartu as)
